Saya mengatakan bahwa guru IPS sekolahnya nanti pasti akan memanggil kami saat acara akan dimulai. Namun, mengingat waktu semakin agak siang, saya pun setuju untuk segera menuju ruang pertemuan.
Peserta yang hadir belum memenuhi kursi yang disediakan. Saya memprediksi, beberapa peserta guru IPS itu sedang dalam perjalanan. Lokasi sekolah yang agak jauh dari rumah para guru tentu membutuhkan waktu agak lama untuk tiba di sana.
Dari sekian guru IPS dari SMP yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, mungkin ada tiga puluh persen yang saya kenal. Kemudian, saya meyakini ada lebih lima puluh persen dari mereka yang mengenali saya. Guru-guru dari SMP 1 PPU, SMP 7 PPU, SMP 9 PPU, dan SMP 22 PPU tentu cukup saya kenal. Guru IPS dari SMP 7 PPU yang pindah ke sekolah lain pun tentu masih saya kenal pula.
Pada saat saya memotret, bangku depan belum terisi. Ketika acara sudah dimulai bangku itu sudah ada penghuninya dan saya belum sempat memotret lagi.
Saya pun segera memilih kursi di depan pada sisi pinggir sebelah kanan. Hal itu saya lakukan agar memudahkan saat mengambil gambar atau memotret.
Rangkaian acara MGMP pun dimulai setelah saya memberikan kode kepada ketua MGMP IPS, guru SMP 2 PPU. Pembawa acara memegang mikrofon dan memulai tugasnya.Â
Untuk pembacaan doa dipimpin oleh guru dari SMP ITCI. Guru senior tersebut sudah cukup saya kenal sejak saya bertugas sebagai kepala SMP 7 PPU (tahun 2006-2012).