Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menguji Ketahanan Fisik Naik Sepeda Motor Seratus Kilometer

30 September 2023   20:01 Diperbarui: 30 September 2023   20:08 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menguji Ketahanan Fisik Naik Sepeda Motor Seratus Kilometer

Niat sudah bulat. Saya ingin melakukan perjalanan naik sepeda motor seorang diri. Sejak beberapa hari saya sudah menyiapkan fisik dengan baik. Tidur diperbanyak. Aktivitas mengetik saya kurangi. Makan dan minum disesuaikan dengan kebutuhan.

Hari Sabtu (30/9/23) saya berangkat dari rumah pukul 06.15 Wita. Istri tercinta melepas di depan pintu. Saya bertambah bersemangat karena cuaca masih agak gelap. Saya merasa senang ketika melihat jalanan tidak begitu ramai. Anak-anak sekolah dan para pegawai kantor libur pada hari Sabtu.

Target saya pada pukul 07.45 sudah tiba di warung burjo langganan di dekat pasar Petung (samping BRI). Perkiraan saya meleset lima menit. Pukul 07.50 baru tiba di warung yang masih sepi itu. Perjalanan agak terhambat oleh mobil truk di depan saya saat melintasi tanjakan sekitar kilometer sepuluh dari arah Penajam.

Mobil truk itu berjalan cukup pelan dan saya tidak sanggup untuk mendahuluinya. Bodi truk yang lebar membuat saya tidak berani menyalip. Mau lewat sebelah kiri truk, tidak ada celah yang cukup. Mau lewat kanan truk khawatir ada kendaraan dari arah berlawanan yang cukup laju. Lebih baik mengalah daripada terkena musibah.

Bubur kacang hijau ketan hitam dan kacang merah (dokpri)
Bubur kacang hijau ketan hitam dan kacang merah (dokpri)
Satu mangkok burjo saya pesan untuk makan di tempat. Saya yakin kuah burjo masih sangat panas. Itu saya suka. Porsi atau kuantitas kuah biasanya cukup banyak dibandingkan saat beli untuk dibawa pulang. Santan yang cukup gurih dan agak manis membuat lidah bergoyang.

Dokpri
Dokpri
Tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan satu mangkok burjo yang nikmat tersebut. Saya kuras isi mangkok sampai benar-benar bersih.

Perjalanan mengendarai sepeda motor pun dilanjutkan. Dari rumah sekitar tujuh belas kilometer terlewati. Masih ada sekitar 33 km (tiga puluh tiga) jarak yang harus saya tempuh.

Dengan perlahan dan penuh waspada, saya meninggalkan warung burjo setelah membayar dengan satu lembar uang kertas warna biru. Uang kembalian sebanyak empat puluh dua ribu rupiah segera saya simpan ke dalam saku celana hitam.

Sebelum pukul delapan saya sudah memperkirakan akan tiba di tempat tujuan. Saya berusaha menjalankan sepeda motor dengan hati-hati. Tidak terburu-buru dan selalu memperhatikan kendaraan dari arah berlawanan maupun dari arah belakang.

Menghadiri MGMP IPS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun