Setelah urusan di Kantor Pos selesai, saya segera melajukan sepeda motor menuju kantor disdikpora. "Markas" para pengawas segera saya masuki. Ada Pak Jumio, Pak Sukoco, Pak Sukma Widjaya, Bu Gustin Winaria, Bu Fitrawati, Bu Bahriah, dan beberapa pengawas SMP.
Para pengawas laki-laki jenjang SMP sempat berkumpul di teras ruang pengawas. Saya pun ikut nimbrung di luar ruang yang suhu udaranya terasa cukup hangat. Â
Ada gurauan atau kelakar yang membuat Pak Prayitno tertawa. Rasa bahagia hadir tatkala berkumpul sesama pengawas dan bisa berkelakar.
Di kantor saya menunggu dua orang guru SMP 21 PPU. Masing-masing ada keperluan berbeda tetapi tujuannya sama, yaitu meminta tanda tangan. Saya perlu menghubungi Pak Jumardin, kepsek SMP 21 PPU agar guru yang akan menemui saya itu diingatkan. Rasanya kurang nyaman menunggu tanpa kegiatan.
Setelah dua guru yang saya tunggu itu datang (tidak bersamaan), saya pun merasa lega. Rencana kegiatan selanjutnya pun saya jalankan. Semula saya akan berkunjung ke SMP 10 PPU. Namun, di tengah perjalanan ada perubahan. Sepeda motor saya lajukan menuju SMP 22 PPU.
Rezeki memang tidak disangka-sangka. Saya mendapatkan suguhan soto banjar yang masih dibungkus plastik. Berhubung hari sudah cukup siang, saya pun segera menyantap rezeki yang datang lewat Bu Dwi Astutik, kepsek SMP 22 PPU.
Penajam Paser Utara, 5 September 2023Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H