Hanya dalam hitungan menit, roda depan dilepas dengan mudah. Kemudian, ia melepas ban luar (lama) dengan teknik yang sudah sering dilakukan (mungkin). Terbukti, tidak ada kendala berarti saat proses melepaskan ban luar tersebut. Peralatan yang digunakan cukup sederhana.
Setelah ban lama dilepaskan. proses pemasangan ban baru pun dilakukan dengan cekatan. Tentu saja ban dalam ikut serta dipasang. Pompa pun digunakan untuk mengisi angin ban dalam baru tersebut.
Selanjutnya, proses pemasangan roda depan dilakukan dengan hati-hati. Anak bengkel itu tampak masih muda dan cukup terampil dalam bekerja. Mungkin karena hari masih pagi sehingga gerakan atau aksinya cukup cekatan. Energi masih banyak tersimpan.
Sepeda motor segera dituntun keluar setelah proses pemasangan roda depan selesai. Saya pun bergegas menuju ke tempat pembayaran. Saya bertanya berapa harga ban luar dan dalam sekaligus ongkos pemasangan.
"Sehat, Pak?"
Wanita pemilik bengkel menyapa dengan ramah sebelum menjawab pertanyaan saya. Wanita itu, dan suaminya pernah bersekolah di SMA 1 Penajam. Saat mereka bersekolah di sana, kebetulan saya masih menjadi guru bahasa Indonesia di sekolah itu.
"Dua ratus sembilan puluh ribu, Pak!"
Tiga lembar uang kertas merah segera saya sodorkan. Selanjutnya, uang kembalian satu lembar uang sepuluh ribu saya terima. Tidak ada percakapan lain. Saya segera berpamitan. Namun, saya perhatikan anak bengel yang menangani motor saya masih akan melakukan sesuatu.