Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mulai Belah Nangka hingga Syukuran Makan Bersama

26 Mei 2023   21:47 Diperbarui: 26 Mei 2023   21:50 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai Belah Nangka hingga Syukuran Makan Bersama

Jumat berkah bukan sekadar slogan. Pada hari Jumat (26/5/23) Pak M. Hanafi datang pagi-pagi ke kantor. Tujuannya hanya menaruh atau meletakkan buah nangka hasil kebun di rumahnya. Setelah itu ia langsung meluncur pergi dengan mobil pribadi warna putih.

"Mau ke kemenag!"

Demikian kata suami Bu Rosnah, kepsek SMP 4 PPU tersebut. Ada kegiatan manasik haji tingkat kabupaten. Pak M. Hanafi merupakan salah satu dari calon jamaah haji 2023.

Buah nangka hasil kebun Pak M. Hanafi (dokpri)
Buah nangka hasil kebun Pak M. Hanafi (dokpri)
Saya pun segera memotret buah nangka itu dan menyebarkan foto buah nangka yang masih utuh lewat WAG Pengawas Penting. Di luar cuaca mendung. Itulah alasan mengapa saya tiba di kantor lebih pagi daripada kemarin.

Pak Sukoco yang hadir beberapa menit kemudian saya minta untuk membelah buah nangka tersebut. Dengan penuh semangat, Pak Sukoco membelah dengan pisau. Saya pun mengabadikan aksi Pak Sukoco.

Pak Suparjo sudah sehat (dokpri)
Pak Suparjo sudah sehat (dokpri)
Beberapa saat kemudian para pengawas dan penilik sekolah memenuhi ruang yang ber-AC. Sebagian pengawas memilih duduk-duduk di Ruang Pengawas 2. Terlihat Pak Suparjo Rustam sudah sehat. Beberapa hari sebelumnya pengawas mata pelajaran PAI jenjnag SD tersebut harus menginap beberapa malam di rumah sakit.

"Hari Senin nanti saya ke rumah sakit Restu Ibu Balikpapan. Saya dirujuk ke sana untuk periksa ginjal!"

Berdasarkan hasil pemeriksaan USG ditengarai ada sedikit gangguan pada organ ginjal Pak Suparjo Rustam.

Dokpri
Dokpri
Pada Ruang Pengawas 1 kesibukan semakin terlihat. Bu Suwarni tampak mempersiapkan diri untuk menerima iuran teman-teman pengawas yang sudah menerima TPG (Tunjangan Profesi Guru)/ sertifikasi. Pengawas sekolah masih menerima TPG saat itu.

Pilih-pilih oleh-oleh dari luar negeri (dokpri)
Pilih-pilih oleh-oleh dari luar negeri (dokpri)
Kesibukan atau suasana heboh kian terlihat saat Pak Mapijaling membawa oleh-oleh dari luar negeri. Oleh-oleh berupa gantungan kunci berfungsi alat pemotong kuku. Ada patung kecil pada satu sisi pemotong kuku tersebut. Para pengawas dan penilik sibuk memilih model patung mini dalam gantungan kunci itu.

Pak Imam Mudin berfoto bersama Pak Mapijaling (dokpri)
Pak Imam Mudin berfoto bersama Pak Mapijaling (dokpri)
Pak Imam Mudin berfoto bersama Pak Mapijaling setelah mendapatkan gantungan kunci yang cocok. Wajah ceria mereka tunjukkan.

Dokpri
Dokpri
Saya pun tidak mau ketinggalan. Setelah berjabat tangan, saya meminta dipotret saat serah terima oleh-oleh tersebut.

Dokpri
Dokpri
Model gantungan kunci yang saya pilih segera saya potret dengan ukuran diperbesar. Cukup unik model patung yang saya pilih. Ada tulisan pula yang tidak saya ketahui artinya.

Dokpri
Dokpri
Teman-teman lain pun memperlihatkan gantungan kunci yang sudah dipilihnya. Berbeda dengan Pak Habel Hewi yang justru asyik memilih buah nangka yang masih tersedia di atas meja.

Dokpri
Dokpri
Bu Suwarni menyodorkan gantungan kunci yang sudah dipilihkan untuk Pak Habel Hewi. Namun, pengawas PJOK tersebut sudah telanjur asyik memilih buah nangka untuk dicicipinya.

Dokpri
Dokpri
Di ruang pengawas selalu ada senda gurau. Jika ada joke atau gurauan yang lucu, pasti akan membuat orang lain tertawa. Tampak dalam gambar Pak M. Arsyad tertawa dengan lepas.

Dokpri
Dokpri
Pak Mapijaling bukan hanya membagikan oleh-oleh berupa gantungan kunci. Untuk merayakan kepulangan dari luar negeri, teman-teman diajak makan ke sebuah warung yang terletak di seberang Kantor Kejaksaan Negeri Penajam Paser Utara. Nama warung tersebut tidak tertera dalam spanduk.

Hj. S. Khasanah terlihat sedang mencatat jenis ikan bakar yang dipesan oleh teman-teman. Sebelum kami menuju warung itu, perlu memesan lebih dahulu untuk dibakarkan ikannya. Kalau datang langsung ke warung dan baru memesan jenis ikan untuk dibakarkan, tentu membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu.

Ada teman yang pesan ikan kakap, trakulu, emas, dan yang lain. Pak Mapijaling pesan ikan rebus yang terkenal dengan istilah Palumara. Satu per satu mencatatkan diri. Kemudian catatan pesanan itu dikirimkan ke warung. Tenggat waktu satu jam baru kami akan meluncur ke warung tersebut. Begitu informasi yang disampaikan Hj. S. Khasanah.

Sambil menunggu, beberapa pengawas berdiskusi (lagi) terkait persiapan keberangkatan ke Samarinda untuk mengikuti bimtek. Formasi rombongan mobil didiskusikan. Ada tiga mobil yang akan digunakan untuk rombongan pengawas dari Penajam dan Babulu.

Diskusi berjalan seru. Mobil yang akan digunakan untuk ke Samarinda juga didiskusikan. Kelebihan dan kekurangan masing-masing mobil sudah dibahas pada hari-hari sebelumnya. Untuk rombongan Babulu akan menggunakan mobil Pak Tri Wahjoedi/Pak Imam Mudin. Kemudian untuk rombongan Girimukti akan menggunakan mobil Pak Sukoco.

Satu rombongan lagi, gabungan Girimukti, Nipah-Nipah, dan Penajam akan menggunakan mobil pribadi Pak Anas Baenana. Enam penumpang sudah dishare nama-namanya dalam WAG Pengawas Penting. Pak Anas Baenana menginfokan bahwa jadwal keberangkatan pukul 08.30 wita pada hari Ahad (28/5/23).

Satu jam sudah berlalu. Waktu berjalan begitu cepat. Berhubung hari Jumat, para pengawas dan penilik bergegas menuju warung di seberang jalan Kantor Kejaksaan. Sebagian mengendarai sepeda motor dan sebagian lain menumpang mobil.

Dokpri
Dokpri
Tiba di warung yang cukup sederhana itu saya berswafoto dulu. Tampak banyak mobil terparkir di pingir jalan.

Hampir-hampir tidak ada jalan masuk ke warung karena mobil diparkir kurang teratur. Untung pengunjung warung tidak banyak.

Dokpri
Dokpri
Tampak Pak Imam Mudin berjalan menuju warung. Rekan-rekan pengawas lain sudah banyak yang lebih dahulu tiba di warung tersebut.

Dokpri
Dokpri
Teman-teman yang sudah lebih dahulu datang terlihat masih menunggu pesanan. Mereka asyik dengan aktivitas masing-masing.

Dokpri
Dokpri
Saya beserta rombongan satu mobil memilih duduk lesehan di dalam. Kaki dapat lebih leluasa diselonjorkan.

Dokpri
Dokpri
Pesanan saya ikan trakulu. Sementara itu di depan saya, Pak Mapijaling memesan ikan rebus alias Palumara. Mangkok berisi ikan rebus tertutupi oleh tangan Pak Mapijaling.

Nasi masih panas sehingga kami perlu menaruh di atas piring lebar sebelum dimakan. Terlihat semua mulai asyik dengan pesanan masing-masing. Sebagian kawan tidak makan di tempat. Ada yang membawa pulang pesanannya. Tentu ikan yang dipesan dibungkus rapi oleh pramusaji.

Kami cukup menikmati hidangan yang disajikan. Sambal tomat yang menjadi pelengkap lauk ikan bakar terasa sangat cocok di lidah. Saya menambah nasi beberapa kali karena sambal begitu mengundang selera.

Saya perhatikan Pak Mapijaling juga cukup menikmati Palumara yang ada di hadapannya. Itu menandakan bumbu ikan rebus cocok dengan seleranya.

Acara makan berlangsung tidak terlalu lama. Setelah menghabiskan lauk di piring dan menikmati minuman yang dipesan, kami pun berpamitan kepada Pak Mapijaling dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Saat kami meninggalkan warung, Pak Mapijaling masih di sana untuk menyelesaikan "administrasi".

Semoga Jumat berkah, Pak, ya.

Penajam Paser Utara, 26 Mei 2023    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun