Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumlah Mata Pelajaran Ideal di Sekolah Formal

12 Februari 2023   20:45 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:49 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Produk Karya Siswa SMP 1 PPU (dokpri)

"Pantesan, sepuluh mata pelajaran. Satu minggu semua guru memberikan tugas, berarti ada sepuluh PR untuk anak-anak di rumah. Waduh, ini perlu diprotes!" ucap Pak Dedy berapi-api.

"Benar, Pak Dedy. Saya setuju. Terus kita protes ke mana?" Pak Eko menatap wajah ketiga temannya satu per satu.

"Begini," ucap Pak Gatot dengan tenang, "sebagai anggota dewan, saya akan mengumpulkan aspirasi masyarakat. Apa keluhan yang dialami. Apa kendala yang dihadapi. Terus apa saran yang mau disampaikan."

"Sejak awal saya sudah sampaikan keluhan anak saya. Istri saya kewalahan membantu anak-anak mengerjakan PR. Saran saya, ya, dikurangi jumlah mata pelajaran di sekolah!" Pak Dedy berbicara dengan nada agak tinggi.

"Betul, saya setuju!" Pak Eko dan Pak Fajar berujar hampir bersamaan.

Pak Gatot mengangguk-anggukkan kepala pertanda memahami keluhan ketiga teman mengopi di kafe itu. Sebagai anggota DPRD ia selalu berusaha menggali aspirasi masyarakat. Melalui ngopi bersama, percakapan dapat dilakukan dengan santai meskipun masalah yang dibahas sangat serius.

"Kalau boleh tahu, berapa dikurangi jumlah mata pelajaran di sekolah?" tanya Pak Gatot serius.

"Mau saya, ya, separuhnya. Dari sepuluh, cukup lima saja!" tutur Pak Eko.

"Sangat setuju!" jawab Pak Dedy.

"Setuju sekali!' sahut Pak Fajar.

Obrolan di kafe Ceria dan warung kopi Bu Suliyah memiliki kemiripan. Pada intinya, mereka keberatan terhadap tugas-tugas yang diberikan guru untuk anak-anak di rumah. Tugas yang diberikan terlalu banyak. Hal itu dipicu oleh jumlah mata pelajaran yang tidak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun