Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jumlah Mata Pelajaran Ideal di Sekolah Formal

12 Februari 2023   20:45 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:49 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pameran Produk Karya Siswa SMP 1 PPU (dokpri)

Pak Budiman memberikan saran.

"Ibu bisa lihat di youtube. Kemudian praktik membuat sendiri. Praktis, Bu. Ndak perlu cari-cari pembuat tape singkong yang semakin langka."

"Iya, betul, Bu. Lihat di youtube, kemudian bikin sendiri. Anak ibu yang disuruh mengamati dan mewawancarai ibu!" Bu Suliyah ikut memberikan penguatan saran Pak Budiman.

"Terima kasih saran Bapak dan Ibu. Saya permisi dulu."

Dialog di Kafe Ceria

Kafe Ceria pada sore menjelang senja cukup ramai dikunjungi para tamu. Bukan hanya muda-mudi yang senang nongkrong di kafe itu. Tampak pada sebuah sudut ruang ada empat lelaki setengah baya sedang asyik berbincang. Mereka membahas jumlah mata pelajaran yang ideal untuk sekolah formal.

"Saya kasihan pada istri di rumah. Setiap hari sibuk membantu mengerjakan PR anak-anak. Semakin hari bukan semakin berkurang. PR dari guru anak-anak semakin banyak!"

Pak Dedy mengeluh kondisi di rumah tangganya.

"Memang jumlah mata pelajaran di sekolah itu terlalu banyak!" sahut Pak Eko dengan tenang.

"Apa jumlahnya bertambah dibandingkan kurikulum sebelumnya. Katanya sekarang ini pakai Kurikulum Merdeka, " tutur Pak Fajar yang begitu awam dengan dunia pendidikan.

"Namanya saja yang pakai kata Merdeka, tetapi jumlah mata pelajaran tetap sama, sepuluh biji!" ucap Pak Eko sambil memperlihatkan sepuluh jari kedua tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun