Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Administrasi - ***

***

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Sore Ini

11 Oktober 2022   17:13 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:19 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jangan terlalu banyak bercerita kepada teman, pikir Kezra, karena teman yg biasa menggosipkan orang lain saat kau sedang bersama dengan mereka, tidak menutup kemungkinan mereka akan menggosipkanmu ketika kau tidak sedang bersama mereka.

Berpaling dari para wanita sosialita, Kezra mengangkat cangkirnya dan menyesap almond milk tea-nya. Sepertinya kandungan flavonoid dalam almond itu langsung bereaksi mendetoksifikasi toxic-toxic yg sedang ditebarkan oleh empat wanita sosialita pengghibah paruh baya di keliling meja besar di tengah kedai itu. Kezra geli memikirkan kekonyolan pikirannya sendiri mengenai flavonoid.

Selain flavonoid, senyawa polifenol yg disesap dari secangkir minumannya, di samping menangkap zat-zat yg bermanfaat bagi tubuh, juga menyerap kembali seluruh kenangan yg sudah berlalu beberapa tahun lalu ke benak Kezra.

Bukan asal-asalan dia memesan almond milk tea. Menyesap minuman itu seperti ritus menuju perjalanan ekstase ke masa lalu.

Benar saja, pikiran Kezra kini mulai meninggalkan ruang kedai yg ramai itu dan mengembara lagi ke masa lalu. Masa-masa awal remaja saat sekolah di SMP St. Monica, dia memiliki sahabat lelaki.

Zafran.

Remaja muslim itu memilih bersekolah di sebuah sekolah milik yayasan Katholik karena di sana ada ekstra-kurikuler panjat tebing, yg tidak ditemukan di Madrasah Tsanawiyah maupun SMP Negeri di radius zonasi tempat tinggal Zafran.

Bertahun-tahun tidak pernah bertemu usai wisuda kelulusan SMP, Kezra bertemu kembali dengan Zafran di hutan kota. Setelah mengunci diri selama setahun, Kezra berupaya membangun kembali kehidupannya di atas reruntuhan puing-puing jiwanya.

Ketika Kezra duduk di bangku yg terletak persis di pinggir joging-track hutan kota sambil fokus membaca buku berjudul "Merawat Luka Batin", karya seorang psikiater, tiba-tiba terdengar suara yg tak asing memanggilnya.

"Kezy..!"

Kezra menoleh ke arah suara yg memanggilnya, dan kaget ketika melihat lelaki yg tampak seperti sahabat kecilnya kini di hadapannya dengan baju basah penuh keringat. Kelihatannya pria itu usai joging beberapa kilometer. "Zafran..?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun