Ketiga, budaya kita dalam mengurus negara dengan menambah hutang adalah warisan dari pemerintah sebelumnya itu adalah benar. Hutang negara kita mulai membesar pada zaman pak Harto, dilanjutkan pada zaman Habibie, Gusdur, Megawati, SBY dan Jokowi.Â
Hutang negara kita menggila itu terjadi pada zaman pak Jokowi ini. Yang berhutang itu bukan saja negara tetapi juga swasta. Menurut informasi yang layak diterima bahwa negara juga banyak berhutang kepada swasta dalam negeri untuk membangun infrastruktur berupa jalan tol, bangunan dan jalan di sejumlah perbatasan dan lain sebagainya. Belum lagi untuk pembiayaan pengendalian pandemi covid 19.
Pelajaran yang bisa dipetik
Bahwasanya pemerintah sekarang memperoleh warisan hutang dari pemerintah sebelumnya yakni hutang pada zaman presiden sebelumnya bisa difahami. Tetapi hutang negara yang diwarisi oleh pemerintah kolonial Belanda itu adalah hal yang tidak logik.Â
Yang logik adalah hutang negara pada zaman pemerintah Jokowi ini adalah menggunung. Semua BMUN berhutang. Semua BUMN hampir bangkrut. Pemerintah sebagai pengurus sentral dari hutang-hutang itu tentu yang tahu persis bagaimana yang terjadi sesungguhnya.
Jika terjadi resesi atau bahkan "great resession" maka rakyat RI semua akan ikut merasakan pahitnya. Pemerintah harus jujur dan segera mengkomunikasikan apa yang sedang dan akan terjadi biar rakyat bisa siap-siap untuk menghadapi semua kemungkinan.Â
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H