Shallallahu 'alayka, Wa 'ala alika wa ashhabika ajma'in.
Sejarah selawat tahrim
Dinyatakan oleh para sejarawan muslim bahwa Syaikh Mahmoud al-Hussary (1917-1980), seorang ulama lulusan Universitas Al-Azhar sekaligus ketua Jam'iyyatul Qurro' yang menciptakan selawat populer ini. Syaikh Mahmoud al-Hussary merupakan seorang qari ternama pada masa itu dan digelari Shaykh al-Maqari karena kecakapannya dalam membaca Al-Qur'an secara tartil.
Di Indonesia selawat tahrim ini populer sejak tahun 1960an yang mulai diperdengarkan oleh Radio Yasmara milik Yayasan Rahmat Surabaya. Jikamendengar selawat ini hati jadi tenang. Tidak jarang hati hanyut dan terharu karena rindu dengan rasululullah. Â Allahumma shaliala Muhammad.
Arti selawat tahrim
Selawat ini mempunyai alunan makna pujian yang dalam dan mengharukan. Dia bukan sekedar pujian biasa tetapi juga doa untuk rasululullah. Pada hal doa dan untuk pujian kepada rasululullah itu pada halekatnya akan memberi kesempatan kepada rasulullah untuk menjawab pujian dan salam tersebut  dengan ijin Allah. Itu sebabnya selawat tahrim ini selalumwnggetarkan kalbu pelantunnya.
Berikut arti selawat tahrim.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang, ya RasulullahÂ
Sholawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik
Sholawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah, Sholawat dan salam semoga tercurahkan padamu
Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari