Bismillah,
Teringat kepada guru itu suatu keniscayaan. Karena mereka memang banyak berjasa dalam hidup para murid. Adalah kami berjumlah 16 orang alumni SMPN 1 dan SMAN1 Bengkulu Selatan bersepakat untuk membentuk grup WA. Pada beberapa kesempatan kami berceloteh tentang cerita masa-masa di sekolah. Kali ini kami berkirim cinta kepada para guru itu. Sejumlah uang ala kadarnya.
Awal Cerita
Pada beberapa waktu lalu kami mendapat  info tentang kondisi guru SMP dan SMA kami. Buk Fulana dan Pak Pulan sakit. Yang lain cerita bahwa pak Abdullah dan pak Muhammad dalam keadaan segar bugar.
Yang lain cerita bahwa dia tak bisa lupa dengan guru Fulana karena dia memukul kepala saya dwngan mistar panjang karena pada 15 menit pertama dia memberi pertanyaan tentang pelajaran minggu kemarinnya. Sejak itu dia rajin belajar. Sejak itu pula dia memperoleh nilai bagus dari buk fulana dsb dsb.
Tercetuslah dari teman-teman untuk mengirim sejumlah uang, seikhlas masing-masing. Maka kami bersepakat untuk mengumpulkan uang tersebut melalui rekening salah satu teman. Tidak ada yang tahu berapa teman-teman itu memberi sumbangan itu kecuali teman kami yang satu itu dan Allah swt saja.
Uang terkumpul
Uang yang terkumpul itu cukup banyak untuk ukuran kami yang rata-rata sudah pensiun. Jika dibelikan beras maka jumlah uang itu cukup untuk membeli sekian puluh karung ukuran 20 kg. Alhamdulillah. Memang di antara kami masih ada yang pelaku ekonomi aktif, atau suaminya seorang bankir. Tapi itu bukan persoalan. Yang ada bahwa semua ikhlas mengirimkan uang ke salah seorang teman kami di kota Manna Bengkulu Selatan Bengkulu. Teman ini sebelum pensiun adalah penguasa wilayah. Di samping tahu dengan para guru, beliau diberi anugerah rumah di tempat strategis dan rezekinya banyak.
Alhamdulillah semua berjalan lancar. Beliau secara cermat, runut dan runtut menemui para guru tersebut. Lalu mengirim foto-foto sewaktu bertemu dengan para guru tersebut.
Terharu dari jauh
Saya adalah salah seorang yang merasa hiru biru ketika  dikirim foto para guru itu. Ada yang sehat ada yang terbaring sakit. Para guru itu antara lain pertama, pak Berahim, yang terbaring sakit. Beliau adalah guru bahasa Inggeris. Jujur semua kami terhutang kepada beliau. Kami dapat dasar bahasa Inggeris dari beliau. Ada di antara kami sempat sekolah ke Inggeris.
Kedua, buk Rukizah, guru bahasa Indonesia. Ketiga, buk Wati, guru aljabar. Keempat, buk Rohani, guru ilmu ukur. Keenam, Pak Yanit guru Bahasa Indonesia. Yang terakhir ini adalah guru SMA kami. Yang pertama sampai kelima adalah guru-guru SMP.
Serasa semua kami bertemu mereka
Itulah power berjemaah. Wakil kami itu adalah Drs H Ahmad Saputro, MM yang kami panggil Lo. Lo lah yang mewakili kami ketemu para guru itu. Â Berkah dari berjemaah kami merasakan betapa pancaran cinta dari guru kepada kami para murid mereka.Â
Sekiranya Allah dan malaikat bisa menyampaikan perasaan kami kepada para guru itu maka tak ada ubahnya bahwa kiriman kami yang alakadarnya itu hanyalah seuntai rasa cinta kami kepada kalian para bapak dan guru kami. Kalian ada uang, ada pensiun. Doa kami selalui menyertai tarikan nafas kami agar kalian selalu sehat dan disayang Allah.
Kepada dulur kami, sahabat kami Ahmad Saputro terimalah rasa terima kasih kami, kangen kami padamu dan keluarga. We love you lo full. Kali ini Yung Kek, Ref, Tati, Tin, Yurni, Mely, Len, Â Supli dan Septi minta tolong padamu untuk menemui para guru kito itu. Insyaa Allah pada lain kali dulur kito Alex, Neidi, Ifung, Mersan dll akan minta bantuanmu juga berkirim untuk para guru kita itu. Salam hormat kami untuk keluargamu.
Dapat WA dari buk Ani
Tanpa kami sadari bahwa sekarang jaman digital. Ternyata guru ilmu ukur kami yang masih cantik mengirim kami japri WA. Berikut adalah kiriman WA kepada semua kami.
Ini ibuk Ani guru SMP 1 Manna dan ini no WA saya , tadi saya sudah menerima kiriman dari kalian a/n kami semua banyak2 mengucapkan terima kasih atas pemberiannya. Semoga amal ibadah diberi limpahan rezeki dari Allah Swt dan selalu dalam keadaan sehat.Â
Terima kasih buk Ani. Doamu serasa tambahan energi baru bagi kami. Jazakallah khairan katsiran buk Ani. Sampaikan salam hormat kami kepada guru-guru yang lain.
Buk Ani dan Suaminya
Siapa buk Ani? Buk Ani ini nama lengkapnya adalah Rohani. Beliau adalah guru ilmu ukur kami pada waktu di SMPN 1 Bengkulu Selatan. Sekolah itu terletak di jalan Jenderal Soedirman Manna. Â Sekolah ini berjarak sekitar 1,5 km sebelah utara lapangan Merdeka Manna, yang dulu merupakan pusat pemerintahan kabupaten Bengkulu Selatan. Lebih lengkap tentang cerita buk Ani suaminya pak Murni ada di sini.
Tanpa diberi saran itu dan ini buk Ani sore itu juga bergrilya mencari tahu no WA kami para murid. Dia kirim pesan WA satu-satu di atas. Buk Ani buk Ani  Dikau boleh makin berumur dan jauh dari kami tetapi hatimu  sungguh tulus untuk menyapa kami dan mendoakan kami. Semoga Allah menganugerahkan kehidupan yang damai dan bahagia bersama anak cucu.. bahagia dunia akhirat. Aamiin yra.
Jayalah kita semua, dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H