Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Orang Sukses dan Bermanfaat

18 Juli 2020   08:05 Diperbarui: 18 Juli 2020   07:58 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masanya saya sekolah ke Luar Negeri dengan biasiswa pemerintah. Selama sekolah keluarga kecil saya ajak merantau. Pada saat yang bersamaan keluarga ayah tetap eksis. Adik yang sekolah SMA terus besekolah, yang SMP dan SD semuanya belajar dengan baik. Walau tidak juara mereka berhasil menamatkan sekolah dengan baik. Dua adik laki-laki menamatkan S1 dan bahkan S2. Satu adik perempuan tamat S1.

Sukses dan bermanfaat

Tulisan ini sudah mencoba untuk memberi gambaran bahwa pendidikan dalam keluarga dan pendidikan formal yang saya tempuh memberi kemampuan saya dan keluarga untuk sukses dan bermanfaat minimal untuk diri sendiri dan keluarga. Sukses itu adalah kemampuan yang diberikan Allah untuk menyelesaikan masalah dan atau keluar dari kesulitan yang diberikan. 

Sukses di dunia sifatnya hanya untuk menguji apakah hati kita bersyukur atau kufur. Jika kita bersyukur maka kita akan diberi sifat untuk memberi lebih banyak berupa memberi manfaat kepada orang lain dengan ikhlas. Keikhlasan adalah inti dari kebaikan. Kebaikan tanpa keikhlasan ibarat makanan yang hambar. Tanpa rasa tanpa kesan. 

Jika kita kufur nikmat maka kita akan menerima azab dari pemberi nikmat. Dengan azab itu kita bisa kembali kepada kebenaran atau malahan tidak pernah kembali tetapi menjadi tersesat. Jika sudah tersesat sulit untuk kembali. Saya teringat suatu hadist nabi yangmahfumnya "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada manusia lainnya". 

Maka kepada penulis sendiri dan kepada para pembaca, saya ingin menitip pesan agar kita selalu bermanfaat kepada orang  lain di mana,saja dan kapan saja karena Allah. Sebagai dosen mengajarlah dan membimbinglah dengan baik. Jangan langsung "acc" jika ada proposal skripsi, tesis atau disertasi mahasiswa tanpa ada koreksi, perbaikan pola fikir dalam karya tulis mahasiswa. Jangan dibiarkan mereka berada dalam kegiatan "copy paste" saja karena itu akan menjadikan mereka tidak memahami arti kejujuran, keikhlasan dan kesabaran.

Bangunlah kepedulian kepada orang miskin dan anak yatim di sekitar kita atau dalam jangkauan kita. Lakukan secara sendiri-sendiri atau berjemaah. Ingatlah fungsi dan tugas kita di bumi ini ada tiga yakni sebagai pengelola bumi (khalifah), sebagai hamba Allah (abdillah) dan sebagai pengajak kepada Allah (dai ilallah). Ketika kita pulang menghadap Allah kita akan senang jika dinanti-nantikan kedatangan kita karena kita banyak membawa bekal. Tetapi betapa sedih jika kita pulang tanpa membawa bekal. Menangis saja kita tidak cukup karena kita akan menyesal selama-lamanya. Itu sebabnya kakek moyang kita diberi nama Adam, yang berarti  orang yang menyesal. Banyak orang yang menyesal dimana saja dan kapan saja, karena lalai dan lalai. Bahkan melalaikan hidup yang menipu ini karena tidak sukses dan tidak pula bermanfaat. Nauzubillah minzalik.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun