Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggugat Tujuan Pendirian Negara

26 April 2020   05:05 Diperbarui: 26 April 2020   07:59 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa kita tidak dipercaya?

Salah satu penyebab kita tidak dipercaya oleh dunia internasional adalah karena kita sendiri kurang atau tidak kompak dalam banyak hal. Ketidak kompakan itu yang paling nyata adalah karena kita tidak menerapkan sila kelima Pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam memanfaatkan sumberdaya alam strategis kita keliru. Kita membuat pembagian yang tidak adil. Pembagian terbesar adalah untuk pusat. Daerah mendapat porsi sangat sangat sedikit. Sebut saja minyak, gas, perkebunan, dan seluruh barang tambang lain. Akibatnya daerah penghasil kondisinya sangat memprihatinkan. Hampir seluruh daerah penghasil nasibnya sama.

Dalam hal kesempatan memperoleh akses untuk mendapatkan pekerjaan sebagai di pemerintahan dan perusahaan milik negara atau swasta sejak lama kita menganut  sistem kroni. Yang dimaksud kroni di sini bukan saja suku bangsa tetapi alumni universitas, sekolah tinggi, perguruan tinggi negeri dan swasta.

Alumni perguruan tinggi negeri mesti mendominasi pasar tenaga kerja, alumni dari pulau Jawa mendominasi pasat tenaga kerja, alumni sekolah di kota besar pasti mengalahkan alias mendominasi alumni sekolah dari desa dsb.

Jatah Daerah Penghasil 

Jatah daerah penghasil sejak lama ada dua jenis. Pertama, memperoleh sebagian kecil dana CSR (corporate social responsibility). Kedua, penduduk setempat yang diberi kesempatan sebagai tenaga keamanan, buruh kasar, pembantu rumah tangga, istri kontrak, pemberi jasa esek-esek alias sebagai pekerja seks komersial. Di beberapa daerah penghasil SDA strategis para peramu nikmat ini berasal dari banyak daerah di tanah air. Aneh tapi nyata.

Belakangan ada perubahan sedikit yakni jika investor pembangunan pertambangan, industri adalah mereka yang berasal dari luar negeri misal RRT maka hampir seluruh tenaga kerja berasal dari negeri tirai bambu itu.

Tidak sedikit kita memperoleh video yang memberitahu bahwa anak negeri harus menelan pil pahit berupa harus belajar bahasa asing di negeri sendiri dan bekerja hanya sebagai pengantar makanan untuk TKA. 

Unsur pimpinan pada perusahaan BUMN terkadang harus ada wakil dari parpol dan punya kedekatan dengan ketua parpol tertentu. Ini antara lain catatan untuk kita perbaiki bersama agar manajemen sektor apa saja ke depan menjadi baik dan bahkan terbaik agar terbangun kepercayaan sesama anak negeri dan kepercayaan dunia internasional.

Introspeksi terhadap tujuan pendirian negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun