Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kenangan Indah di Desa Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan

18 April 2023   20:45 Diperbarui: 18 April 2023   20:49 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah,


Cerita indah haru, sedih, senang, susah dilupakan waktu kecil di lubuk langkap air nipis bengkulu selatan. Kini teman sebaya, senior maupun junior sudah  berpisah jauh di negeri orang. Ada yang pulau jawa, sumatera bahkan ada yang di luar negeri , australia, eropa dan asia tenaggara.

Dulu ketika masih kecil, aku tinggal di desa kecil yang bernama Lubuk Langkap di daerah Bengkulu Selatan. Tempat ini sangat indah dengan aliran sungai Air Nipis yang mengalir jernih di tengah-tengah desa. Setiap pagi, aku selalu berenang di sungai ini dengan teman-teman sebayaku. Kami sering kali bermain-main di sungai ini, menangkap ikan dan mencari kerang.

Namun, tidak semua cerita indah selalu berakhir bahagia. Aku masih ingat betapa sedihnya saat salah satu temanku, Tono, tenggelam di sungai ini. Kami mencoba menyelamatkannya, namun sayangnya usaha kami sia-sia. Kepergian Tono meninggalkan kesedihan yang mendalam di hati kami semua.

Namun, tak hanya cerita sedih yang ada di sana. Ada juga cerita senang ketika kami merayakan ulang tahun teman-teman di sana. Kami selalu membuat kejutan dan memberikan kado-kado kecil untuk merayakan hari spesial mereka.

Ketika aku sudah masuk ke sekolah menengah, aku dan teman-teman sebayaku mulai berpisah dan melanjutkan kehidupan masing-masing. Ada yang melanjutkan sekolah di luar kota, bahkan ada yang pergi ke luar negeri. Namun, meskipun jarak memisahkan kami, kami tetap saling menghubungi dan berbagi cerita tentang kehidupan kami di tempat yang berbeda.

Hingga saat ini, meskipun sudah puluhan tahun berlalu, kenangan indah di Lubuk Langkap selalu terkenang dalam ingatanku. Aku sangat berterima kasih kepada tempat ini karena telah memberikan banyak kenangan dan pengalaman yang tak terlupakan dalam hidupku.

Ada juga cerita susah yang pernah kami alami di Lubuk Langkap. Ketika musim kemarau tiba, sungai Air Nipis menjadi sangat dangkal dan mengering. Karena itu, kami harus mengambil air dari sumber yang jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami harus berjalan kaki beberapa kilometer setiap hari untuk mencari air. Namun, meskipun sulit, kami tetap berjuang dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan ini.

Ketika kami dewasa, kami mulai membangun karir masing-masing dan meraih impian kami. Ada yang menjadi dokter, pengusaha, bahkan ada yang menjadi pemimpin masyarakat. Namun, meskipun telah sukses dan berhasil mencapai impian mereka, mereka tetap merindukan kenangan dan cerita indah di Lubuk Langkap.

Walaupun sudah berpisah jauh, kami masih saling menghubungi dan berkumpul di sela-sela waktu luang untuk mengenang kenangan indah di Lubuk Langkap. Kami merencanakan untuk kembali berkunjung ke sana dan bernostalgia bersama-sama.

Sungguh indah rasanya memiliki kenangan indah di tempat kelahiran dan tumbuh kita. Tempat ini selalu memberikan kenangan yang tak terlupakan dalam hidup kita, dan akan selalu menjadi bagian dari kita sepanjang masa.

Salah satu kenangan indah lainnya yang masih teringat dalam ingatanku adalah ketika kami bermain layangan bersama di lapangan dekat sungai. Kami bersaing untuk membuat layangan yang paling indah dan bisa terbang paling tinggi. Suasana lapangan penuh dengan tawa dan keceriaan kami yang saling menggoda dan mengolok-olok ketika layangan orang lain jatuh atau terjebak di atas pohon.

Selain itu, kami juga sering mengadakan kegiatan bersama seperti camping di hutan dekat desa, memancing ikan, atau sekadar berjalan-jalan menikmati keindahan alam sekitar. Kami selalu menikmati setiap momen yang kami habiskan bersama-sama.

Namun, ada juga saat-saat sulit yang kami alami bersama-sama di Lubuk Langkap. Kami mengalami masa-masa kekurangan makanan dan harus mengandalkan pertanian dan perikanan lokal untuk memenuhi kebutuhan makanan kami. Meskipun sulit, kami selalu bekerja sama dan membantu satu sama lain untuk mengatasi tantangan ini.

Meskipun waktu terus berjalan dan kami berpisah jauh, kenangan indah dan pengalaman kami di Lubuk Langkap akan selalu terkenang dalam ingatan kami. Desa kecil ini telah membentuk dan membantu kami menjadi siapa kami sekarang, dan akan selalu menjadi bagian dari identitas dan sejarah hidup kami.

Jalan tanah, berair, tanpa ada listrik, jalan di hutan, berburu rusa, mencari ikan di sungai alias bekarang, menemani ibu pergi kekalangan,  adalah rangkaian aktifitas masa kecil yang indah dikenang di lubuk langkap, air nipis bengkulu selatan

Mendengar cerita tersebut membuat saya merasa sangat terkesan dengan masa kecil yang luar biasa itu. Jalan tanah yang berair, tanpa listrik, dan berjalan di hutan adalah pengalaman yang mungkin jarang dimiliki oleh banyak orang. Namun, hal ini bisa menjadi keuntungan bagi kita karena bisa lebih dekat dengan alam dan belajar menghargai sumber daya alam yang ada.

Saya juga merasa terkesan dengan aktifitas berburu rusa dan mencari ikan di sungai yang disebut sebagai bekarang. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan kami tentang cara memperoleh makanan dari alam, tetapi juga memberikan pengalaman tentang rasa sabar, ketelitian, dan kegigihan.

Mendampingi ibu pergi ke kalangan juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Kalangan adalah tempat berkumpulnya orang untuk mempersembahkan doa dan memberikan rasa syukur kepada Tuhan. Aktivitas ini sangat penting bagi kehidupan sosial dan spiritual di desa, dan menjadi salah satu cara kami untuk memperkuat ikatan dengan masyarakat dan agama.

Terakhir, meskipun kami tidak memiliki listrik di masa kecil, hal ini tidak menghalangi kami untuk merasakan kebahagiaan dan keindahan hidup. Kami menikmati kebersamaan, keindahan alam, dan aktivitas yang sederhana namun penuh makna.

Masa kecil di Lubuk Langkap, Air Nipis, Bengkulu Selatan adalah pengalaman hidup yang sangat indah dan berkesan bagi saya. Saya merasa sangat beruntung bisa merasakan kehidupan sederhana namun penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Semoga cerita ini dapat menginspirasi dan mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan memperjuangkan lingkungan hidup serta kehidupan sederhana yang sebenarnya.

Cerita ini memang bisa menjadi pengingat bagi kita untuk menghargai lingkungan hidup dan kehidupan sederhana yang sebenarnya. Terkadang, di tengah kesibukan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, kita lupa untuk menghargai keindahan alam dan kebahagiaan yang terdapat dalam kehidupan sederhana.

Masa kecil di desa seperti Lubuk Langkap mengajarkan kita untuk hidup dengan sederhana dan merasakan kebahagiaan dari hal-hal yang kecil namun penting. Kebersamaan, keindahan alam, dan kegiatan yang sederhana seperti bermain dan berburu, bisa memberikan kebahagiaan yang tak ternilai bagi kita.

Selain itu, cerita ini juga mengingatkan kita akan pentingnya memperkuat ikatan dengan masyarakat dan agama. Kegiatan seperti mengikuti ibu pergi ke kalangan dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan spiritual dalam diri kita.

Terakhir, cerita ini juga menunjukkan betapa pentingnya memperjuangkan lingkungan hidup. Masa kecil di Lubuk Langkap yang indah dan alami ini menunjukkan bagaimana lingkungan hidup yang sehat dan lestari bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, kita harus memperjuangkan lingkungan hidup yang sehat dan lestari agar kita dan generasi selanjutnya bisa menikmati keindahan dan manfaat dari lingkungan hidup tersebut.

Sekali lagi, cerita ini sangat indah dan bermakna, dan saya berharap kita semua bisa belajar dari pengalaman hidup yang terkandung di dalamnya

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun