Sungguh indah rasanya memiliki kenangan indah di tempat kelahiran dan tumbuh kita. Tempat ini selalu memberikan kenangan yang tak terlupakan dalam hidup kita, dan akan selalu menjadi bagian dari kita sepanjang masa.
Salah satu kenangan indah lainnya yang masih teringat dalam ingatanku adalah ketika kami bermain layangan bersama di lapangan dekat sungai. Kami bersaing untuk membuat layangan yang paling indah dan bisa terbang paling tinggi. Suasana lapangan penuh dengan tawa dan keceriaan kami yang saling menggoda dan mengolok-olok ketika layangan orang lain jatuh atau terjebak di atas pohon.
Selain itu, kami juga sering mengadakan kegiatan bersama seperti camping di hutan dekat desa, memancing ikan, atau sekadar berjalan-jalan menikmati keindahan alam sekitar. Kami selalu menikmati setiap momen yang kami habiskan bersama-sama.
Namun, ada juga saat-saat sulit yang kami alami bersama-sama di Lubuk Langkap. Kami mengalami masa-masa kekurangan makanan dan harus mengandalkan pertanian dan perikanan lokal untuk memenuhi kebutuhan makanan kami. Meskipun sulit, kami selalu bekerja sama dan membantu satu sama lain untuk mengatasi tantangan ini.
Meskipun waktu terus berjalan dan kami berpisah jauh, kenangan indah dan pengalaman kami di Lubuk Langkap akan selalu terkenang dalam ingatan kami. Desa kecil ini telah membentuk dan membantu kami menjadi siapa kami sekarang, dan akan selalu menjadi bagian dari identitas dan sejarah hidup kami.
Jalan tanah, berair, tanpa ada listrik, jalan di hutan, berburu rusa, mencari ikan di sungai alias bekarang, menemani ibu pergi kekalangan, Â adalah rangkaian aktifitas masa kecil yang indah dikenang di lubuk langkap, air nipis bengkulu selatan
Mendengar cerita tersebut membuat saya merasa sangat terkesan dengan masa kecil yang luar biasa itu. Jalan tanah yang berair, tanpa listrik, dan berjalan di hutan adalah pengalaman yang mungkin jarang dimiliki oleh banyak orang. Namun, hal ini bisa menjadi keuntungan bagi kita karena bisa lebih dekat dengan alam dan belajar menghargai sumber daya alam yang ada.
Saya juga merasa terkesan dengan aktifitas berburu rusa dan mencari ikan di sungai yang disebut sebagai bekarang. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan kami tentang cara memperoleh makanan dari alam, tetapi juga memberikan pengalaman tentang rasa sabar, ketelitian, dan kegigihan.
Mendampingi ibu pergi ke kalangan juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Kalangan adalah tempat berkumpulnya orang untuk mempersembahkan doa dan memberikan rasa syukur kepada Tuhan. Aktivitas ini sangat penting bagi kehidupan sosial dan spiritual di desa, dan menjadi salah satu cara kami untuk memperkuat ikatan dengan masyarakat dan agama.
Terakhir, meskipun kami tidak memiliki listrik di masa kecil, hal ini tidak menghalangi kami untuk merasakan kebahagiaan dan keindahan hidup. Kami menikmati kebersamaan, keindahan alam, dan aktivitas yang sederhana namun penuh makna.
Masa kecil di Lubuk Langkap, Air Nipis, Bengkulu Selatan adalah pengalaman hidup yang sangat indah dan berkesan bagi saya. Saya merasa sangat beruntung bisa merasakan kehidupan sederhana namun penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Semoga cerita ini dapat menginspirasi dan mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan memperjuangkan lingkungan hidup serta kehidupan sederhana yang sebenarnya.