Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kagum dengan Gerobak Sapi

26 Juli 2022   17:21 Diperbarui: 27 Juli 2022   06:32 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan kaki dari Tanjung Sakti ke Lubuk Langkap merupakan memori terindah  penulis karena sesekali ada bekas tapak kaki harimau atau bunyi gajah yang berhampiran.

Berandai

Alangkah senangnya jika suatu saat penulis punya sendiri gerobak sapi. Sehingga bisa membawa ayah dan ibu pulang pergi ke Masat. Alangkah indahnya jika suatu saat penulis punya banyak gerobak sapi sehingga bisa punya bisnis angkut beras ke pekan atau ke kalangan jauh dan dekat.

Alhamdulillah mimpi itu tak sempat wujud karena penulis sejak tamat kuliah memilih profesi sebagai guru. Guru tak mampu membeli gerobak sapi. 

Tetapi tetap bersyukur karena bisa beli karcis naik gerobak sapi, diberi Allah kemampuan untuk menaiki delman ketika pergi ke kota-kota yang ada Delman seperti Yogyakarta, Magelang.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun