Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Peruntukan Rubrik "Tanya Garuda" Buatan PSSI?

28 Maret 2018   11:32 Diperbarui: 29 Maret 2018   12:01 1723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haruskah PSSI menjilat ludah sendiri, menarik kembali Indra dan mendepak Bima? Lalu, untuk apa PSSI membikin rubrik "Tanya Garuda" justru dengan menampilkan pemain yang menjadi subjek tanya jawab?

Indra sudah sarat pengalaman, namun terbukti gagal meloloskan Timnas U-19 secara wajar masuk putaran final. Setali tiga uang, Bima banyak kelemahan dan kekuarangan, pun gagal di ujian kinerja sebagai pelatih di partai awal.

Menurut saya, rubrik "Tanya Garuda" hanya menjadi blunder. Tidak penting, terlebih bukan bertanya kepada sosok praktisi maupun pihak berkompeten dalam sepakbola nasional maupun di PSSI.

Meninggalkan Indra atas sepakterjangnya, lalu memberikan kesempatan kepada pelatih muda lokal dalam rangka regenerasi juga tindakan cerdas. Namun, Piala Asia masih sekitar enam bulan lagi bergulir. Masih cukup waktu bagi PSSI memberikan kepercayaan kepada Bima dengan syarat Bima konsentrasi penuh ke U-19, atau PSSI memiliki cara sendiri berpikir mengganti Bima dengan pelatih lain. Atau menjilat ludah sendiri dengan mengembalikan Indra.

Tapi tidak perlu rubrik "Tanya Garuda"! Pecinta sepak bola nasional justru membutuhkan rubrik "Publik Bertanya Sepakbola Indonesia" dan tanya kepada PSSI, mengapa sepak bola nasional selalu "seperti ini".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun