Haruskah PSSI menjilat ludah sendiri, menarik kembali Indra dan mendepak Bima? Lalu, untuk apa PSSI membikin rubrik "Tanya Garuda" justru dengan menampilkan pemain yang menjadi subjek tanya jawab?
Indra sudah sarat pengalaman, namun terbukti gagal meloloskan Timnas U-19 secara wajar masuk putaran final. Setali tiga uang, Bima banyak kelemahan dan kekuarangan, pun gagal di ujian kinerja sebagai pelatih di partai awal.
Menurut saya, rubrik "Tanya Garuda" hanya menjadi blunder. Tidak penting, terlebih bukan bertanya kepada sosok praktisi maupun pihak berkompeten dalam sepakbola nasional maupun di PSSI.
Meninggalkan Indra atas sepakterjangnya, lalu memberikan kesempatan kepada pelatih muda lokal dalam rangka regenerasi juga tindakan cerdas. Namun, Piala Asia masih sekitar enam bulan lagi bergulir. Masih cukup waktu bagi PSSI memberikan kepercayaan kepada Bima dengan syarat Bima konsentrasi penuh ke U-19, atau PSSI memiliki cara sendiri berpikir mengganti Bima dengan pelatih lain. Atau menjilat ludah sendiri dengan mengembalikan Indra.
Tapi tidak perlu rubrik "Tanya Garuda"! Pecinta sepak bola nasional justru membutuhkan rubrik "Publik Bertanya Sepakbola Indonesia" dan tanya kepada PSSI, mengapa sepak bola nasional selalu "seperti ini".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H