Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pundak untukmu Bersandar

30 Oktober 2015   21:08 Diperbarui: 30 Oktober 2015   21:55 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi ini hanya satu.Setauku jika sudah seribu bangau origami baru bisa melakukan permintaan”

“Ini tidak hanya satu,Coba kamu lihat kebelakang”

“Ohhh..astaga ini seribu bangau origami’ Kamu menutup mulut tak percaya dengan apa yang ada dihadapanmu.Pohon dibelakang tempat kita duduk telah tergantung seribu bangau origami yang biasa disebut senbazuru.Bangau-bangau tergantung secara vertikal bergerak lembut karena tiupan angin yang bersahaja.

“Aku yang membuatnya saat di Jakarta dan teman-teman komunitas kopi joss yang mempersiapkan ini semua,itu mereka diujung jalan” ujarku sambil menunjuk mereka yang sedang berkumpul di depan pagar Benteng VREDEBURG.”Ayolaah ucapkan permintaanmu sekarang”

Kamu menyilangkan kedua lenganmu di dada perlahan matamu terpejam “Aku ingin selalu ada bersama seseorang yang mencintai ku”.Setelah permintaan itu kamu menoleh ke arahku “Giliranmu”

“Aaa..ku”

“Iya kamu,cepetan sebutin permintaanmu” kamu memaksaku dengan senyum-senyum mencubit lenganku.

“Baiklah..Permintaanku ialah,aku mencintaimu” Aku merasakan Detak jantungku berdetak sangat cepat,gekstur tubuhku kaku binggung akan melakukan gerakan apa setelah ucapan itu.

Alismu menyatu kebingungan tidak mengerti ,punggung tanganmu menyentuh keningku “kamu sakit?” Ekspresi mukamu waktu itu tidak yakin dengan yang aku ucapkan.

“Tidak..tidak .. Aku serius”

“Jangan serius-seriuslah “ kamu mencibirkan lidahmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun