Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pundak untukmu Bersandar

30 Oktober 2015   21:08 Diperbarui: 30 Oktober 2015   21:55 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Coba lihat kedua mataku sekarang,” Jariku membentuk angka dua mengarahkannya ke arah mataku “lihatlah di mata ini tidak ada unsur bercandanya,aku serius.Aku mencintaimu”

Kamu terlihat celingukkan,masih belum mempercayai semua kalimat yang aku lontarkan. ”Aku tau kamu bercanda ” kamu memandang lurus kedepan dengan objek yang disebut kebinggungan.

“Kamu tidak mempercayaiku ..”aku mebuyarkan pandangan kosongmu.

“Hahaha itu tidak mungkin”

“Ya..yaa.. baiklah anggap itu tidak mungkin karena kamu sangat mencintai pacarmu.Tapi apakah kamu akan terus bertahan dengannya ,sekali kamu mampu memaafkan kesalahannya,kedua kali dia melakukan kesalahan kamu tetap memaafkan,hingga tiga kali dan seterusnya melakukan kesalahan menjadi kebiasaanya kamu akan terus memaafkan. Itu bukan cinta,sama sekali bukan cinta.”jawabku dengan napas yang berhembus tidak teratur.

Kamu menatapku sangat dalam,tatapan itu meredakan amarahku.Perlahan kamu menyandarkan keningmu di pundakku,wajahmu terbenam disana.Tangismu mulai tercipta tanpa jeda dengan bahu yang bergerak naik turun ,pundakku menjadi tempat yang sempurna untukmu menyandarkan kesedihan.Menangislah dipundakku,biarkan air matamu meresap disana.Aku akan menjadi pencetus bahagiamu,menjadi penampung airmatamu,pendengar yang baik keluhmu,dan membanting tulang untuk apa yang kamu mau.Itu aku untukmu.

Izinkanlah aku mencintaimu satu kali hingga tak terbatasi waktu untuk mengakhiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun