Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

KAI Commuter Pilihan Pinter Bahagiakan Keluarga dan Gapai Cita-Cita

4 September 2023   23:47 Diperbarui: 4 September 2023   23:57 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti kedatangan kereta (sumber gambar: dokumentasi pribadi)

"Tapi kartu multi trip kita kan cuma ada dua. Terus anak-anak gimana?"

"Pakai Go Transit. Ada saldo di aplikasi ojek online. Nah, daripada mengendap lebih baik dimanfaatkan."

Besoknya kami ke stasiun Rangkasbitung. Setelah memarkirkan di tempat parkir stasiun yang luas dan teduh, kami segera tap in dengan antrean yang rapi.

Anak-anak kami berikan kartu. Mereka tap in dulu. Lumayan mudah dan lancar meskipun stasiun Rangkasbitung ramai.

Dalam hitungan beberapa detik aku mengikuti tap in. Aku buka aplikasi ojek online mencari tiket yang tersedia, aku buka QR code, lalu arahkan ke scanner. Dalam hitungan satu hingga dua detik tap in pun selesai.

Sejak kecil dapat pengalaman menggunakan komputer lain mudah-mudahan bermanfaat untuk hidupnya. Jadi kalau nanti besar ada kegiatan atau jalan-jalan nggak repot lagi. Mereka juga tap out sendiri. Tinggi badan mereka cukup untuk melakukan tap out dengan mudah.

Anak bungsuku sedang menonton Commuter Line yang lewat (kiri) Si sulung sedang tap out di stasiun Jurangmangu (kanan) sumber gambar: 
Anak bungsuku sedang menonton Commuter Line yang lewat (kiri) Si sulung sedang tap out di stasiun Jurangmangu (kanan) sumber gambar: 
dokumentasi pribadi

Kalau bawa anak-anak atau istri bahkan orang tua di KAI commuter aku tidak khawatir mereka tidak dapat bangku. Toleransi penumpang sangat hebat. Banyak orang baik yang dengan otomatis memberikan bangku kepada yang membutuhkan.

Setelah satu setengah jam perjalanan sampailah kami di stasiun Jurangmangu. Kandang jurank milik Dik Doank dekat dengan stasiun Jurangmangu. Dengan jalan kaki sekitar 7 menit sampailah kami di stasiun Jurangmangu.

Di kandang jurank itu kami benar-benar panen kereta api. Setiap 5 menit sekali ada kereta api yang lewat. Sekitar 1 jam di kandang jurang kami penuh segera pulang ke Rangkasbitung.

"Mas duluan ya ngetap kartu," kata sulungku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun