Lekuk liku itu, menggetarkan ujungujung nadi.
Memejamkan mata justru makin menantang sisi binatang.
Bertahan dengan kekuatan maksimal, rasa terguncang.
Dirapal mantera penuhi lidah dan hati yang tak mau diam.
" Kau....ah..Kau......", desahnya, lirih.
Mulai kalah.
" Kau, pergilah.....! Siluetmu......duhai, aku terpana ", berbisik pada diri.
Si Cantik, mengerling indah, menyapu sisa asa, bersih.
Lelaki mendekap menggelung, menyembunyikan kelelakian.
Terkalahkan
Purnama semalam, perbincangan menuju puncak segala kenikmatan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!