Mohon tunggu...
telaga sunyi
telaga sunyi Mohon Tunggu... -

aku seumpama telaga sunyi; tanpa riak tanpa gelombang akan tetapi menghanyutkan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki dan Purnama...Semalam

25 Mei 2011   00:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lekuk liku itu, menggetarkan ujungujung nadi.

Memejamkan mata justru makin menantang sisi binatang.

Bertahan dengan kekuatan maksimal, rasa terguncang.

Dirapal mantera penuhi lidah dan hati yang tak mau diam.

" Kau....ah..Kau......", desahnya, lirih.

Mulai kalah.

" Kau, pergilah.....! Siluetmu......duhai, aku terpana ", berbisik pada diri.

Si Cantik, mengerling indah, menyapu sisa asa, bersih.

Lelaki mendekap menggelung, menyembunyikan kelelakian.

Terkalahkan

Purnama semalam, perbincangan menuju puncak segala kenikmatan

Lelaki terdampar

Lelaki menggelepar

Lelaki melolong, menantang rembulan.

Purnama, semalam

Jiwa pun terkapar

( Kecebong berlarian, berlomba penuhi selokan )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun