Maka kinilah saatnya kita mafhum bahwa tak ada kesadaran akan noda dan kegelapan (dzulumat) dalam sikap keberagamaan kita tanpa terbuka sedikitpun pada kritik. Mudah-mudahan, catatan-catatan kecil ini menjadi semacam interupsi dan maklumat dari “sang lalat” yang senantiasa mengganggu lelapnya waktu “tidur” kita dan tak henti mengajukan kritik pada gelapnya lubang borok kesadaran kita. Ya, mudah-mudahan… [Badru Tamam Mifka]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H