Literasi Badan Bank Tanah adalah upaya memberikan informasi dan pengetahuan termasuk keterampilan kepada masyarakat terkait kepemilikan, kemanfaatan dan pengelolaan tanah melalui Badan Bank Tanah. Literasi Badan Bank Tanah bertujuan untuk menghidupkan eksistensi, fungsi, tugas, kewenangan, peran dan kemanfaatannya bagi masyarakat agar ikut mendukung dan berpartisipasi dalam menghidupkan produktivitas Badan Bank Tanah. Â
Dalam melakukan literasi, Badan Bank Tanah bisa melaksanakannya secara langsung dengan memobilisasi setiap personil dari divisi-divisi yang ada di dalamnya.Â
Juga bisa melaksanakan literasi melalui komunitas-komunitas seperti lembaga swadaya masyarakat, BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) dan komunitas lainnya termasuk komunitas digital dengan cara sosialisasi, edukasi, kompetisi, promosi dan berbagi informasi serta pengetahuan di berbagai platform digital dan platform media sosial. Â Â Â
Menghidupkan Peran Nyata Badan Bank Tanah Melalui Strategi Gambit Berbasis Keadilan yang BerkelanjutanÂ
Kasus pagar laut sepanjang 30,16 KM di Tangerang, Banten, di Bekasi, dan belakangan di perairan Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi titik krusial bagi Badan Bank Tanah untuk menunjukkan fungsi dan tugasnya terkait ketimpangan penguasaan, kepemilikan tanah dan konflik agraria.
Maka untuk menghidupkan fungsi, tugas, kewengenan sekaligus kemanfaatannya, Badan Bank Tanah harus  berperan nyata dengan menerapkan strategi gambit ke dalam setiap langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan konflik-konflik agraria antara pemerintah, pihak swasta dengan masyarakat nelayan, petani, adat dan masyarakat lainnya.Â
Peran nyata untuk membuktikan produktivitas Badan Bank Tanah pada penyelesaian konflik-konflik agraria adalah menerapkan strategi gambit guna memberikan kepastian hukum dengan menunjukkan transparansi, akuntabilitas dan nonprofit atau tidak akan tergoda oleh tawaran insentif dalam bentuk apa pun.Â
Gambit adalah salah satu strategi dalam permainan catur. Strategi gambit atau pengorbanan biasanya menjadikan pion sebagai bidak yang paling sering dikorbankan untuk beberapa tujuan tertentu. Strategi gambit merupakan strategi taktis dan paling agresif dalam permainan catur.
Sebagai instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat di Indonesia, kewenangan yang dimiliki oleh Badan Bank Tanah dalam pengelolaan tanah termasuk konflik agraria, merupakan poin utama dalam mengambil langkah yang benar dan keputusan strategis meskipun harus mengorbankan eksistensinya yang baru menetas bila dibandingkan dengan badan, institusi, departemen atau lembaga pemerintahan lainnya.
Dalam menerapkan strategi gambit, Badan Bank Tanah tidak hanya sekadar harus berani mengorbankan diri, melainkan juga bergerak secara taktis dan agresif dalam menjalankan fungsi, tugas, kewenangan atas pengelolaan tanah dan reforma agraria agar mampu menyelesaikan konflik agraria, mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, memperbaiki dan menjaga kualitas hidup, meningkatkan ketahanan pangan, memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi dan mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja, serta menjamin ketersediaan tanah dalam rangka ekonomi berkeadilan yang berkelanjutan.
Dukungan Berbagai Inovasi Nyata untuk Menghidupkan Produktivitas Badan Bank Tanah Menuju Rakyat Sejahtera