Termasuk kapasitas psikis dan mental para pendidik dan staf sekolah yang mendukung. Yang ujungnya akan menunjukkan bahwa sekolah dengan toilet penyalahgunaan semacam itu, muridnya, gurunya atau staf sekolah pendukungnya cenderung memiliki kapasitas psikis dan mental yang rendah secara keseluruhan.
Oleh karena itu, sebagian besar orang tua murid sekarang akan mengamati kebersihan dan kesehatan toilet sekolah sekaligus mencari tahu aktivitas lain yang pernah terjadi di toilet sekolah selain fungsi utamanya ketika hendak mendaftarkan anaknya di sebuah sekolah. . Ibarat tubuh, toilet sekolah merupakan bagian kecil dari jantungnya sekolah.Â
Jadi mau pilih berkisah kasih di sekolah di sudut mana? Mau pilih romansa tempo dulu yang cukup bahagia dengan saling berjumpa, saling memandang, berbicara, bermanja dalam batasan dan senang mendengar gombalan atau rayuan serta masih punya rasa malu. Atau memilih fokus belajar untuk mencerdaskan diri.Â
Tetapi yang pasti, jangan mau memilih berkisah kasih ala generasi masa kini yang cenderung memandang bahagia dari sisi kepuasan saling bersentuhan hingga melampiaskan kepuasan nafsu di toilet sekolah. Termasuk aktivitas perbuatan tercela lainnya dengan menyalahgunakan fungsi toilet sekolah, yang memiliki risiko hancurnya masa depan masing-masing individu dan juga merusak nama baik sekolah serta menghancurkan masa depan sekolah itu sendiri. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H