Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Literasi Finansial dan Redoom Spending Therapy, Cara Jitu Antisipasi dan Atasi Doom Spending

4 Oktober 2024   14:13 Diperbarui: 9 Oktober 2024   07:36 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: FREPIK/RAWPIXEL.COM/kompas.com

Orang yang sudah terkontaminasi perilaku doom spending harus terlebih dahulu diatasi atau dibersihkan kontaminasinya. Sebab tindakan yang dilakukan untuk orang yang terkontaminasi bukan lagi pencegahan atau antisipasi, melainkan tindakan penanganan atau mengatasi melalui terapi, pengobatan atau lainnya.

Perilaku doom spending, yang cenderung bersifat sementara atau kemungkinan menjadi adiksi bisa diatasi dengan mengembalikan perilaku tersebut ke arah perilaku sebaliknya lewat cara menebus (redoom) kekeliruan atau kesalahannya dalam menghabiskan uang untuk berbelanja, yakni dengan redoom spending therapy. 

Redoom spending therapy adalah terapi dengan cara mengembalikan pengeluaran atau pembelanjaan melalui aktivitas sebaliknya, yaitu menjual barang (berpikir bisnis) yang telah dibelanjakan atau mengupayakan mengambil keuntungan atas jasa yang akan dikeluarkan atau dibelanjakan.

Dalam menerapkan redoom spending therapy yang perlu diarahkan adalah sasaran produk belanjanya dialihkan, penggunaan produk yang dibeli diminimalisasi dan berupaya mencari keuntungan atas produk atau jasa yang sudah dibelinya.

Pengalihan sasaran produk belanja (melakukan proses memilih barang atau produk yang dibeli); 

Pelaku doom spending diarahkan untuk menghabiskan atau membelanjakan uangnya pada produk-produk yang memiliki nilai jual kembali seperti pembelian dalam jumlah dan harga grosir, laku dipasaran, dibutuhkan pasar, awet, tidak cepat rusak, bersifat dapat dikoleksi, bukan produk bergaransi dan lainnya.

Produk yang dibelanjakan atau dibeli diminimalisasi penggunaannya (melakukan proses stok produk atau barang);  

Produk-produk yang dibeli berdasarkan sasaran yang diarahkan tadi selanjutnya diupayakan tidak dipakai seluruhnya melainkan harus diminimalisasi pemakaiannya. Untuk produk atau barang lainnya yang belum dipakai kemudian disimpan dengan baik di tempat yang aman dalam kemasan yang tetap terjaga. Sehingga di waktu yang tepat nanti dapat dijual dalam kondisi produk atau barang tetap baru dan terkemas.

Mengambil keuntungan atas produk atau jasa yang dibeli (melakukan proses penjualan atas produk atau jasa yang telah dibeli); 

Untuk produk berupa barang tentu saja dilakukan proses penjualan agar bisa mengambil manfaat atau keuntungan atas produk atau barang yang telah distoknya. Tetapi untuk jasa yang sudah dibeli cara mengambil manfaat atau keuntungannya sudah tentu berbeda. Salah satu contoh yang bisa dilakukan misalnya saat seorang pelaku doom spending membeli produk destinasi wisata ke luar negeri bisa saja menerapkan bisnis jastip atau jasa titip untuk dapat mengambil manfaat atau keuntungan darinya.

Manfaat dan hasil dari redoom spending therapy tidak bisa diterima atau dirasakan dalam waktu singkat. Butuh latihan, afirmasi dan arahan yang serius agar hasilnya dapat segera dirasakan. Tetapi setidaknya, saat redoom spending therapy diterapkan, pola konsumtif, perilaku berbelanja berlebihan atau tanpa berpikir sudah mulai dalam kendali atau kontrol dan dalam proses berpikir positif.         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun