Menggali Logika Fufufafa Milik SiapaÂ
Di sisi lain, salah satu unsur atau karakteristik yang dapat mengantarkan sebuah konten ke fase viral adalah jenis konten-konten magis.Â
Salah satu jenis konten magis adalah konten yang dikemas dalam perilaku, argumentasi atau pendapat yang membuat nalar kritis audiens pendukung atau lebih tepat pecinta kaum sebelah menjadi lumpuh, dan cara berpikir logisnya dijungkir balik oleh sebab yang terbangun atau dibangun adalah logika kultus. Dalam perspektif logika kultus netralitas dibuat mati.Â
Ketika nalar kritis menjadi lumpuh, cara berpikir logis dijungkir balik dan netralitas dibuat mati, konten magis yang sesungguhnya dibuat berdasar logika kultus ini, akan menciptakan suasana provokasi, kontroversi atau sensasi bagi kaum sebelah lainnya di ruang-ruang digital.Â
Sementara bagi pengikut, penonton atau penikmat sebuah kanal YouTube dengan tagline suara pembuka "Video ini hanya untuk mereka yang logika. Bagi yang tidak punya logika, skip aja", tentunya bermaksud hendak menunjukkan bahwa setiap konten yang dibuat dan disajikan di kanal YouTubenya mengandung kaidah berpikir yang masuk akal.Â
Terlebih tagline pembuka kanal selalu berupaya mengarahkan dan meminta pengikut, penonton atau penikmat apa pun tema konten yang dibahas dalam kanal YouTube untuk mempunyai logika. Dengan kata lain harus menggunakan kemampuan logisnya agar dapat mencerna setiap konten yang disajikan.Â
Catatan pentingnya, kelogisan seharusnya merupakan ide pikiran untuk bersikap netral. Tidak memihak. Karena ukuran kelogisan, logika, rasional atau masuk akal bukan milik salah satu kaum sebelah atau diklaim sebagai yang benar di satu pihak saja.Â
Kondisi saling klaim paling benar atau paling logis hanya untuk dipihaknya saja, justru akan melahirkan logika kultus. Sebuah logika yang terbangun dan dibangun berdasarkan kesukaan atau kecintaan fandom atau para pemuja pada tokoh idola atau sesuatu yang diyakininya saja.Â
Buktinya, belum lama ini di kanal YouTube tersebut ada salah satu konten yang diunggah dan lagi-lagi dipembuka kontennya terdengar barisan kalimat suara yang sama, dan memunculkan tagline berupa tulisan yang sama pula. Yaitu "Rasional. Logika. Akal sehat" dalam setiap konten yang disajikan oleh kanal YouTubenya.Â
Kali ini sebuah konten yang antara lain berisi respons atas informasi viral mengenai akun 'fufufafa' yang diungkap oleh netizen dan diduga milik Gibran. Mengapa akun fufufafa mengalami fase viral? Apakah argumentasi atau pendapat yang diuraikan dalam konten yang diberi judul "Gibran, Kaesang, dan Kebohongan Besar untuk Hancurkan Jokowi" masuk akal, logis, rasional, logika atau berasal dari akal sehat?Â
Akun fufufafa dikuak oleh netizen dari sekira bulan Agustus-September 2024, yang membuatnya viral adalah nuansa interaksi yang dibangun di dalamya beraroma provokasi, kontroversi atau sensasi karena mengandung unsur perbuatan tercela, ujaran kebencian, pelecehan, cabul hingga SARA yang memiliki sensitivitas tinggi di dunia digital.Â