Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam adalah teladan sempurna bagi seluruh umat, yang memancarkan keindahan akhlak yang mampu mentransformasi kepada jiwa-jiwa manusia yang kosong, tersesat, labil dan lemah iman. Karena setiap tindakan dan ucapannya adalah cerminan kasih sayang, kesabaran, dan keadilan yang tak terhingga. Melalui sifat shiddiq (benar dan jujur), amanah (dapat dipercaya, fathonah (cerdas), dan tablig (menyampaikan), ahlak dan adab Beliau tiada tanding dan banding. Sehingga sulit bagi umat menemukan sosok hidup seperti Nabi Muhammad untuk menjadi panutan di tengah tsunami ahlak yang sedang terjadi.
Perkara kemuliaan ahlak pulalah yang kini cenderung meluntur hingga ke kalangan para tokoh agama, sebab lebih mengedepankan kisah-kisah karamah (keramat, penghormatan atau kemuliaan dari Allah Subhanahu Wa Taala) yang disisipkan ke dalam setiap dakwah atau berbagai acara dan program keagamaan untuk menarik perhatian umat ketimbang menunjukkan kisah-kisah tentang ahlakul karimah dan adab.Â
Begitupun yang tampak dalam kehidupan sehari-hari para pemuka agama sekarang, terutama Islam, yang tersaji pada umat lewat media sosial bukanlah ahlak yang luhur dan adab yang sempurna melainkan condong pada perilaku pamer, kasar, berpolemik, termasuk di dalamnya menonjolkan perihal nasab daripada adab.Â
Suatu perilaku yang tidak menguraikan kerinduan umat pada sosok Nabi Muhammad, yang membawa ahlakul karimah dan adab untuk menyempurnakan agama Allah, melainkan memunculkan pertanyaan, dugaan, pertentangan sampai superioritas atas pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah, baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping, yang lagi-lagi tanpa melekatkan ahlakul karimah dan adab bersamanya.Â
Padahal di zaman Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, tradisi membanggakan (menyombongkan) nasab adalah salah satu sifat jahiliyah, dan Nabi Muhammad datang untuk menghapusnya. Meskipun tidak boleh membanggakan (menyombongkan) nasab, dalam konteks lain juga tidak boleh menutupi nasab.Â
Namun yang pasti dan patut menjadi renungan seluruh umat Islam adalah firman Allah dalam ayat yang memiliki arti "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu"
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Maulid_Nabi_Muhammad Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H