Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Viral Itu Penting?

10 September 2024   15:31 Diperbarui: 11 September 2024   20:43 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akumulasi rater kemudian akan memberikan pengaruh pada penentuan verifikasi akun, validasi akun, centang biru akun, engagement rate, posisi metrik algoritma digital, akumulasi koin atau poin hingga monetisasi, yang ujungnya bisa meraih cuan berupa keuntungan finansial, popularitas, social currency atau nama baik. 

Sebuah bentuk akumulasi penilaian digital yang menjadi salah satu tujuan yang diinginkan oleh banyak topper di generasi topping.

Bagi banyak orang di generasi topping terutama para topper, untuk memburu akumulasi nilai digital maksimal dengan cepat hanya dapat ditentukan oleh seberapa viral konten yang mereka hasilkan. 

Meskipun pada prinsipnya, mengumpulkan penilaian digital dengan cara instan lewat perburuan fase viral tentu memiliki risiko sebaliknya. Bukan cuma cuan atau keuntungan yang bisa diraih, melainkan bisa juga menerima kesialan, kerugian atau kejatuhan.   

Potensi untung atau rugi yang bisa diraih atau diterima oleh orang-orang yang mengalami fase viral menunjukkan bahwa fenomena viralitas di dunia digital tidak melulu memberikan dampak positif. 

Tetapi yang patut diketahui adalah bahwa dampak positif yang ditimbulkan oleh fase viral, pun tidak pasti atau selalu berasal dari konten berkualitas, bernilai positif atau bermanfaat.

Oleh karena itu, tidak sedikit para pemburu viral melakukan apa pun agar kontennya meraih fase viral termasuk menabrak etika, norma, moral, agama dan nilai positif lainnya. Bahkan pada sejumlah konten dan fakta yang ada, orang berani bertaruh nyawa demi meraih viral. 

Banyak pula topper-topper yang pada akhirnya terjebak pada perilaku manipulatif dalam pembuatan konten-kontennya.

Dengan begitu, viral adalah pisau bersisi tajam dua yang setiap sisinya bisa memberikan manfaat luar biasa sekaligus mampu membuat terluka hingga melumpuhkan dan mematikan. 

Sebuah fase dalam interaksi sosial digital yang menjadi media jalan pintas untuk membawa topper ke posisi puncak di satu sisi, tetapi di sisi lain bisa menjungkalkannya ke dasar jurang.  

Viral dengan segala daya tarik keuntungannya, juga risiko yang bisa diakibatkan olehnya, telah menciptakan perilaku di mana standar sosial dan identitas diri dibangun berdasarkan pilihan antara ingin berada di atas fondasi yang dangkal atau pondasi kuat yang masuk menembus permukaan jauh ke dasar agar mendapatkan perhatian sementara atau terus-menerus yang diberikan oleh dunia maya. Ironisnya, konten-konten dengan fondasi dangkal yang tersaji di berbagai platform digital dan platform media sosial masih jauh lebih banyak yang dibuat, dipilih dan viral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun