Nilai-nilai pelestarian bumi yang termuat dalam ayat-ayat Al Qur'an kemudian diterjemahkan oleh Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam lewat keteladanan atau contoh nyata dalam segenap aktivitas ibadah atau kehidupan sehari-hari.
Beberapa aksi nyata yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam dalam rangka menjaga lingkungan dan melestarikan bumi menjadi representasi dari "menjaga wudu adalah caraku melestarikan keberlanjutan bumi", antara lain:
- Melakukan penghematan air, salah satu aksi nyata yang konsisten adalah penggunaan air untuk wudu yang hanya satu mud atau sekira 600 ml/0.6 liter.
- Tidak berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan, ditunjukkan dengan konsep mengisi sepertiga perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan seperti untuk bernapas. Konsep ini selain membentuk pola makan yang sehat, juga bisa menjadi salah satu cara dalam mengendalikan kelebihan makanan dan terbuang, yang berarti ikut menjaga lingkungan dari limbah domestik.
- Memperbaiki barang yang masih layak pakai seperti menjahit pakaian dan memperbaiki sendal. Ini berarti mencontohkan konsep sustainable.Â
- Menerapkan gaya hidup minimalis, beliau tidak membeli barang-barang kecuali karena kebutuhan. Salah satunya adalah alas tidur yang beliau gunakan terbuat dari dedaunan atau kulit berisi sabut, yang akan meninggalkan bekas di kulit jika tidur di atasnya.
Representasi lain dari "menjaga wudu adalah caraku melestarikan keberlanjutan bumi" dapat ditelusuri melalui berbagai literatur sirah nabawiyah dan dengan menggali ayat-ayat dalam Al Quran yang memaparkan tentang bagaimana cara melestarikan keberlanjutan bumi.
Maka menjaga wudu adalah caraku melestarikan keberlanjutan bumi merupakan konsep yang dapat ditempuh, terutama oleh setiap umat Islam dalam konteks benar-benar menjaga wudu untuk menerapkan dua kemanfaatannya.
Yaitu menerapkan konsep meneladani perilaku kehidupan Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam dan berpedoman pada ayat-ayat dalam Al Quran sebagai upaya nyata untuk melestarikan keberlanjutan bumi melalui sikap istiqomah dalam beribadah atau membiasakan diri berbuat kebaikan secara konsisten dan tidak berubah dalam upaya ikut menjaga dan melestarikan keberlanjutan bumi.
Referensi
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2007, 6 Maret). Pemakaian Air Rumah Tangga Perkotaan 144 Liter Perhari. Diakses pada 17 Januari 2024, dari https://pu.go.id/berita/pemakaian-air-rumah-tangga-perkotaan-144-liter-perhari.
Mafra, Ramadisu., Kurnia., Ardabili., Ferdiansyah., Handaka., Irawan. (Desember, 2018). Pengukuran Durasi Waktu Berwudhu dan Volume Penggunaan Air pada Masjid-masjid di Kota Palembang. Jurnal Arsir, 2 (2), 71-79.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H