Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sempilan

12 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 4 Mei 2023   09:11 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sungguh tak mengerti tentang mesin motor. Tidak tahu apa yang dimaksud kopling otomatis pada motor bebek manual yang rasanya tidak memiliki part otomatis di bagian manapun. Tapi yang pasti, sampai motor bebek itu saya jual di akhir tahun 2021, sejak hari service itu pada tahun 2014, tidak satu pun service berikutnya menyempilkan kembali tentang masalah kopling otomatis.

Bila part yang dimaksud mengacu pada komponen kopling manual atau komponen yang setara dengan yang dimaksud sebagai kopling otomatis, ternyata setelah tujuh tahun lamanya motor bebek yang saya kendarai sepertinya baik-baik saja kopling otomatisnya.   

Lain waktu, seorang montir menyempilkan penggantian seperangkat komponen gir dan rantai motor bebek saya satu set lengkap pada saat melakukan service ringan. Padahal ketika saya mengamati kondisi dan mengingat-ingat kendala yang ditimbullkan dari komponen bagian itu saat dikendarai, belum saya rasakan.  Komponen tersebut harusnya masih baik-baik saja.

Sang montir kembali menyempilkan informasi tambahan terkait komponen gir dan rantai yang harus diganti. Bahwa ujung-ujung gir sudah tajam sehingga kemampuannya menggigit tiap lubang mata rantai jauh berkurang dan itu bisa menimbulkan ketidaknyamanan berkendara terutama pada perputaran roda belakang.

Jika pun tetap digunakan akan menimbulkan perputaran yang tersendat atau macet bahkan putus rantai. Semua informasi yang disampaikan montir pada akhirnya membuat saya terpengaruh lalu setuju untuk melakukan ganti baru. Setelah selesai, tidak seperti biasanya, entah mengapa set komponen gir dan rantai lama saya bawa pulang.

Setibanya di rumah, saya memarkir motor di jalan depan rumah dan mengecek kembali hasil service kalau-kalau ada sesuatu yang tertinggal. Tanpa sadar seorang teman tengah memerhatikan aktivitas yang saya lakukan. Ia juga melihat set komponen gir dan rantai bekas pakai yang saya taruh begitu saja di permukaan tanah. Ia mendekat, menyentuh dan mengamati set komponen tersebut kemudian memintanya dari saya.

"Ini masih bagus loh kelihatannya. Kok kamu ganti baru, kenapa?" Awalnya saya tidak bisa menjawab tapi kemudian semua informasi yang diberikan sang montir saya informasikan ulang kepadanya. Sedang set komponen gir dan rantai bekas pakai motor bebek saya sudah berpindah kepemilikkan.

Enam bulan berganti.  Saya kembali bertemu teman yang meminta set komponen gir dan rantai pada situasi yang sama hingga mengarahkan pertemuan pada topik pembicaraan tentang motor. Terkait informasi set komponen gir dan rantai yang dimintanya enam bulan lalu, cukup mengejutkan, gir dan rantai yang saya berikan masih aman digunakan oleh pemilik motor yang memang setipe dengan motor milik saya.

Faktanya, apa yang saya alami pernah dialami juga oleh banyak pemilik motor lain saat melakukan service. Beberapa informasi terkait fakta itu saya ketahui ketika berselancar di internet.

Menyempilkan informasi kepada seseorang atau sekelompok orang berbekal keprofesian, keahlian, jabatan, status atau lainnya dengan cara memperhitungkan situasi atau kondisi yang ada dengan mengemukakan estimasi (perkiraan, pendapat atau penilaian) dan prediksi pada suatu kesempatan, bisa jadi hanya merupakan sebuah strategi untuk menarik keuntungan atau mengambil manfaat lebih banyak dari situasi atau kondisi yang sebenar atau seharusnya tidak demikian.

Strategi sempil atau sempilan tidak hanya terjadi pada sektor jasa service motor atau pertukangan saja. Sempilan bisa dilakukan di berbagai sektor atau bidang. Sebuah informasi yang disempilkan atas situasi atau kondisi tertentu yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk estimasi dan prediksi bisa jadi benar tapi bisa juga keliru. Masalahnya apakah ada jaminan kebenaran atas estimasi dan prediksi yang disempilkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun