Hubungan antara anak dan orang tua dengan pola asuh strict sangat jarang berdiskusi. Dialog juga jarang terjadi. Ditiadakannya diskusi dan dialog dimaksudkan agar anak tidak memberikan pendapat yang dapat menolerir aturan yang telah dibuat.
Dampak Strict Parents
Seluruh perilaku strict parents yang diharapkan mampu membentuk mental anak, nyatanya justru berdampak pada kehidupan anak.
1. Tidak Pernah Merasa Puas
Dalam satu jurnal yang diterbitkan Children and Youth Services Review menyebutkan, bahwa kehidupan anak dengan pola asuh Strict parent berdampak kurang bahagia. Hidup dalam tekanan yang memengaruhi kehidupan remaja di masa depan.
Hal tersebut menyebabkan anak tidak pernah merasa puas karena terbiasa dengan tuntutan yang diberikan oleh orang tua. Sehingga memunculkan ambisius yang tinggi. Kurang menghargai orang-orang di sekelilingnya.
2. Tingkat kecemasan tinggi
Tingkat kecemasan yang dimiliki oleh anak tinggi. Mengakibatkan depresi. Setiap apa yang dia lakukan selalu dihantui hukuman dan kritik dari orang tuanya. Dengan demikian, dia tidak dapat mengekspresikan apa yang sedang ia alami. Tidak bisa mengungkapkan pendaptnya. Merasa terkekang hingga tidak merasa dihargai.
3. Sulit Mengambil Keputusan
Pola asuh dengan memberikan kontrol yang kuat. Mengatur kehidupan dengan ketat. Menyebabkan anak sulit untuk menentukan keputusan yang diambil. Mereka terbiasa segala sesuatu diatur oleh orang tua. Disiapkan secara detail tanpa melibatkan anak dalam menentukannya. Hal tersebut menyebabkan masa depan anak yang mengkhawatirkan.