Mohon tunggu...
Sumayyah Jacub
Sumayyah Jacub Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

hi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep Perubahan Budaya dan Transmisi Kebudayaan Menurut Koentjaraningrat

16 Desember 2024   13:45 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:53 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

3.Cerita dan Upacara Lisan Cerita rakyat, musik, dan puisi termasuk dalam tradisi lisan yang berfungsi sebagai media penting untuk menyampaikan nilai-nilai serta sejarah suatu masyarakat. Ritual keagamaan atau adat juga berfungsi memperkuat jati diri budaya.

4.Peran Media dan Teknologi Terkini Dalam pembicaraan mengenai globalisasi, media dan teknologi modern telah menjadi instrumen yang sangat berpengaruh dalam penyampaian budaya. Internet, televisi, dan platform media sosial memungkinkan penyebaran aspek-aspek budaya dengan cepat ke berbagai belahan dunia. Namun, ini juga mengakibatkan tantangan berupa keseragaman budaya, di mana budaya lokal berisiko tergantikan oleh dominasi budaya global.


Hubungan antara Perubahan Budaya dan Penyampaian Budaya

Proses perubahan budaya dan penyampaian budaya saling berhubungan erat. Penyampaian budaya memfasilitasi keberlangsungan elemen-elemen budaya dan pewarisan, sedangkan perubahan budaya memungkinkan penyesuaian sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan baru. Dalam tulisannya, Koentjaraningrat menekankan pentingnya keseimbangan antara kedua proses ini untuk mempertahankan keberlanjutan budaya di tengah dinamika perubahan.

Sebagai ilustrasi, di masyarakat tradisional, penyampaian budaya seringkali dilakukan melalui cara informal, seperti tradisi lisan atau adat. Namun, dengan munculnya modernisasi, elemen budaya ini bisa berubah atau bahkan tergantikan oleh unsur-unsur baru yang dianggap lebih relevan. Proses ini menimbulkan tantangan dalam menjaga identitas budaya, sekaligus memberikan kesempatan untuk pengayaan budaya melalui akulturasi dan inovasi.

Koentjaraningrat menyajikan suatu kerangka yang rinci untuk memahami dinamika budaya lewat konsep perubahan budaya serta penyampaian budaya. Perubahan budaya memperlihatkan kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan situasi yang selalu berubah, sedangkan penyampaian budaya mencerminkan usaha untuk mempertahankan unsur-unsur penting dari budaya. Di tengah-tengah globalisasi dan modernisasi, pemahaman kedua konsep ini semakin penting untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian tradisi dan penerimaan inovasi. Dengan demikian, pemikiran Koentjaraningrat masih relevan sebagai pedoman bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan budaya di masa mendatang.

Referensi :
1.Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
2.Soekanto, S. (2002). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
3.Harsaputra, I. (2015). "Transformasi Budaya Lokal dalam Era Globalisasi." Jurnal Ilmu Sosial, 12(2), 45-60.
4.Pelly, U. (1994). Aspek-aspek Sosial Budaya Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
5.Geertz, C. (1983). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun