Inspirasi, hal penting yang bisa didapat dari lingkungan. Dari lingkungan keluarga di rumah dan luar rumah. Dari berbagai media yang menampilkan sosok dan cerita inspiratif. dari buku, film, acara Tv dan lain-lain. Tapi mengharap remaja sekarang hobi membaca semua itu sulit. Bahkan hobi membaca kini sudah mulai tergerus teknologi digital. Berharap dari TV, sekarang sangat jarang acara TV berisi tontonan yang mendidik. Dari tokoh Nasional, sekarang sangat sulit menemukan tokoh yang bisa dijadikan panutan. Orang tua dan keluarga, nyatanya sangat banyak yang kecolongan.
Karena itu sekolah sebagai salah satu tempat remaja mendapatkan pendidikan formal merupakan salah satu faktor penting membentuk karakter seseorang. Mulai dari tingkat dasar hingga ke jenjang yang tinggi bangku pendidikan adalah salah satu faktor penting. Tapi sudah sangat jarang menemukan guru yang benar-benar "Pendidik" sekarang ini. Yang banyak adalah guru yang hanya sebagai "pentransfer" isi tek buku kepada murid-muridnya.
Aku mendambakan kurikulum Motivasi dan Inspirasi bisa diberikan sejak di bangku pendidikan dasar. Dimana guru tidak hanya bertanya "apa citai-cita kalian?" Dan akan berkata "anak pintar" saat mendengar jawaban bagus dan lucu dari murid. Tapi lebih pada memberi motivasi dan dorongan bagaimana agar cita-cita itu bisa terwujud. Dan memberikan cerita inspiratif melalui perkataan, melalui media tugas dan ain-lain. Bukan sekedar datang untuk memenuhi tanggung jawab sebagai guru karena sudah mendapat gaji dari dari pemerintah.
Aku jadi ingat, dari kecil sekolah hingga lulus SMA dan hampir 17 mengenyam pendidikan hanya satu kali aku mendengar guruku memberi motivasi. Saat di kelas 2 SMP. Yang mana guru PPKn ku yang seorang pria berkata "bagi wanita, raihlah pendidikan setinggi mungkin. Karena meski akhirnya tidak berkarir, dalam beberapa tahun kedepan yang mana jaman semakin moderen dalam rumah tangga seorang ibu dengan pendidikan tinggi pasti memiliki kwalitas rumah tangga yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan tinggi".
Sebuah nasehat motivasi yang terus ku ingat hingga sekarang. Dan aku yakin bila tiap minggunya minimal satu kali dari tingkat dasar (TK) seorang anak terus diberi motivasi dan inspirasi, aku yakin mereka akan mamiliki cita-cita dan keinginan yang tinggi pula dalam hidupnya. Karena akan timbul pikiran akan rasa iri. Iri pada kesuksesan, iri pada penghargaan orang lain dan hal-hal baik lainnya.
Sekali lagi kita tahu, bahwa pendidikan adalah salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa dan negara. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat di sebuah Negara maka akan semakin maju pula negara tersebut. tapi sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak berfikir penting tentang pendidikan. Bahkan menganggapnya nomer kesekian. Karena rendahnya motivasi dan minimnya inspirasi yang ada disekitar mereka. Yang ada hanyalah godaan materi.
Begitu pula masalah yang terjadi pada anak-anak perkotaan yang sebagian besarnya adalah anak orang mampu secara ekonomi dan bisa membeli apapun fasilitas penunjang pendidikan terbaik dan berkwalitas tapi ternyata terlibat banyak masalah, baik disekolah maupun lingkungan masyarakat. Karena kurangnya motivasi yang mereka miliki dalam menuntut ilmu dan tidak berpikir bahwa hidup mereka tidak hanya hari ini tapi juga ada hari esok yang masih panjang. Salah satu hal penting yang harus juga disusun oleh mereka sejak dini. Mereka yang terbiasa mendapatkan materi dengan mudah dari orang tuanya dengan mudah pula menyepelekan hal-hal lainnya. Karena menganggap segalanya mudah pula. Termasuk masalah pendidikan. Hingga hilanglah motivasi mereka. Inspirasi yang seharusnya bisa menuntun mereka juga tidak mereka dapatkan. Yang ada hanya diri mereka sendiri dengan segala pikiran egois dan labilnya sebagai seorang anak-anak dan remaja hingga mudah terjerumus dalam hal-hal yang negatif.
Dengan memberikan motivasi kepada anak-anak usia sekolah dari TK hingga SMA minimal satu hingga dua kali dalam seminggu saya yakin itu sudah cukup lumayan. Seaperi yang kita tahu selama ini acara seminar motivasi yang menciptakan inspirasi selalu diadakan untuk para orang dewasa. Jika ada untuk anak-anak mayoritas hanya anak-anak orang mampu yang bisa menikmatinya karena biayanya yang lumayan mahal. Tapi jika dijadikan salah satu kurikulum tentu setiap anak akan bisa menikmatinya meski orang tuanya tidak begitu mampu secara ekonomi.
Karena dengan motivasi dan inspirasi, akan menjadikan seorang anak lebih kritis dan memiliki semangat lebih baik dan tinggi dalam menyingsong masa depannya yang lebih baik. Sebagus apapun infrastruktur yang ada, setinggi dan sebanyak apapun gelar yang dimiliki seorang guru bial tidak bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi seorang anak tentu akan sia-sia. Meski sekali lagi, semua adalah tanggung jawab bersama. tidak hanya pihak sekolah tapi juga engan dukungan penuh keluarga, masyarakat, dengan lingkungan yang nyaman, tentu semua akan lebih baik lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI