Media                : Sutra 56
Teknik pewarnaan      : Celup warna alam kayu tingi, pengunci warna tunjung, menggranit, mbironi, celup warna alam jalawe, pengunci warna tunjung.
- Aspek Fungsi
Karya batik Gantungan Ukel ini berfungsi sebagai bahan perwujudan karya  dalam  menerapkan motif kibasan sabut kelapa kombinasi teknik tulis. Batik ini berfungsi untuk mengenalkan motif godhong, ngukel, slonjor, memanjat dan tempel yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi pola batik yang variatif dan nantinya akan digunakan untuk bahan busana tunik.
- Aspek Bahan
Aspek bahan sebagai media pembuatan karya yaitu menggunakan kain sutra 56 dengan panjang 250 cm x 115 cm. Sedangkan aspek bahan dalam proses pewarnaan yang digunakan adalah zat pewarna alam yakni ekstraksi kayu tingi dan jalawe. Pewarnaan alam dilakukan dengan teknik pencelupan.
- Aspek Estetika
Aspek estetis pada batik Gantungan Ukel ini terletak pada bentuk motifnya yang dimunculkan dari kibasan sabut kelapa yang menggambarkan suasana kebun pare yang berbuah banyak dan bergantungan. Visualisasi dari banyaknya buah pare yang bergantungan yang digambarkan menjadi bentuk motif ngukel. Daun pare yang menjalar digambarkan oleh motif godhong dan slonjor. Penggambaran suasana keseluruhan kebun pare digambarkan oleh motif memanjat dan motif tempel yang menjadi latar pada batik ini. Warna coklat dan krem menggambarkan suasana kebun pare pada sore hari.
Nilai keindahan lain yang dapat ditemukan pada karya batik ini adalah terdapat titik-titik (cecek) pada garis motif pendukung atau outline yang dihasilkan dari teknik menggranit yaitu teknik memberi isen titik-titik pada garis yang dihasilkan dari canting klowong dan di finishing dengan warna krem ini menjadikan karya batik ini lebih indah  dan elegan yang menggambarkan suasana sore hari di kebun pare.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H