Mohon tunggu...
Suly Aliffia Purnama
Suly Aliffia Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Hobi Kulineran dan Memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jadilah Rumah untuk Dirimu Sendiri

26 Juli 2023   23:13 Diperbarui: 26 Juli 2023   23:24 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan dan dijaga, baik kesehatan fisik, mental maupun sosial untuk mencapai kondisi yang harmonis. Menurut WHO (The World Health Organization), sehat adalah suatu kondisi yang lengkap secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial, disamping itu tidak ada penyakit atau kelemahan yang dimiliki. 

Definisi sehat tidak hanya berkaitan dengan fisik semata, namun juga berkaitan dengan sehat secara psikis dan mencapai kesejahteraan sosial. Karakteristik kesehatan mental yang sehat memiliki ciri -- ciri yaitu seperi terhindar dari gangguan jiwa, mampu menyesuaikan diri, dan mampu menghargai kebahagiaan pribadi dan orang lain.

Baru baru ini banyak sekali info berita terkini mengenai masalah kesehatan mental remaja hingga dewasa. Beberapa faktor yang mengakibatkan rusaknya kesehatan mental seseorang. 

Faktor -- faktor tersebut biasanya diakibatkan oleh keadaan lingkungan yang ada disekitarnya seperti faktor yang berhubungan dengan keluarga, teman ataupun faktor dari dirinya sendiri. Contoh dari faktor keluarga yaitu bisa jadi mereka memiliki masalah keluarga seperti broken home. Sering kali kita mendengar kata broken home. 

Broken home juga dapat diartikan sebagai keadaan keluarga yang tidak harmonis dan tidak berfungsi sebagai keluarga yang harmonis, tentram dan sejahtera, karena sering terjadi gangguan dan perselisihan yang berujung pada pertengkaran dan berujung pada perceraian. 

Padahal, anak yang rumahnya berantakan tidak hanya anak yang berasal dari perceraian orang tua, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak sehat atau tidak harmonis. 

Ada banyak faktor penyebab broken home seperti pertengkaran atau pertengkaran orang tua, perceraian, kesibukan orang tua. Dampak broken home terhadap psikologi anak antara lain: Anak mulai mengalami kecemasan dan ketakutan yang hebat. Anak merasa stuck karena harus memilih antara ibu dan ayah, anak sering merasa bersalah, dan ketika orang tuanya bertengkar, anak mungkin membenci salah satu orang tua. 

Beberapa psikolog berpendapat bahwa bantuan terpenting yang dapat diberikan oleh orang tua yang bercerai adalah mencoba meyakinkan anak-anak mereka dan meyakinkan mereka bahwa mereka tidak bersalah. 

Faktor penyebab broken home terdiri atas tertutupnya komunikasi dan ekonomi, Pertama, gangguan komunikasi dalam keluarga sangat penting dalam menjaga kestabilan rumah tangga. 

Jika dari komunikasinya sudah jarang dan buruk, maka dapat dipastikan mudah terjadi keretakan di dalam rumah tangga. Kedua yaitu faktor ekonomi juga memberi pengaruh yang penting dalam keharmonisan rumah tangga. 

Tidak dapat dipungkiri kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab broken home yang sangat sering terjadi diantara pasutri. Karena sering kali faktor ekonomi membuat percekcokan di dalam rumah tangga. Hal ini disebabkan orangtua yang beranggapan bahwa anak hanya perlu makan, namun tanpa mereka sadari bahwa perhatian dan kasih sayanglah yang paling utama untuk diberikan kepada anak.

Dampak dari masalah broken home ini jika terjadi pada usia remaja mengakibatkan seorang remaja tersebut memilih pergi dan kabur dari rumah karena mereka menganggap orang tua mereka tidak akur dan berantem yang menjadi mereka tidak betah di rumah. Maka dari itu mental dari remaja tersebut terganggu.

Selanjutnya faktor dari teman, Pergaulan sosial yang terjadi pada saat ini mempengaruhi seseorang untuk berkembang. Salah satunya adalah meningkatkan interaksi dengan teman sebayanya agar mendapat pengakuan dan diterima di masyarakat. 

Fenomena ini terjadi karena para seseorang ingin mendapatkan banyak teman dan dipandang positif bagi orang lain. Hal ini tidak lepas dari peranan citra diri yang ada pada seseorang tersebut.

 Sering sekali diungkap menjadi masalah kesehatan mental contohnya perilaku bulliying terhadap teman sebaya. Perilaku bullying tidak hanya terjadi pada lingkungan anak sekolah, namun juga terjadi pada lingkungan orang dewasa. Masalah ini terjadi ketika ada seorang yang mengalami kekurangan pada dirinya. Kekurangannya seperti contohnya mungkin tubuh seseorang itu gemuk atau mungkin cacat fisik. Sehingga perilaku bullying terjadi pada orang tersebut. 

Mereka yang memiliki fisik yang kurang menjadi bahan bulliying dan bahan canda tawa orang lain sehingga mental mereka yang memiliki fisik yang kurang merasa malu. 

Timbulnya rasa malu tersebut bisa mengakibatkan sesorang benci terhadap dirinya yang mengakibatkan seseorang menyendiri dan takut bila bertemu orang lain disekitarnya. Seseorang tersebut bisa juga melakukan hal yang berbahaya untuk nyawanya. Biasanya orang yang mengalami bullying memiliki nyari yang kecil dan tekat besar untuk menghakhiri hidupnya karena dia tidak ingin bertemu dengan orang lain. Mereka merasa bahwa dirinya tidak berguna untuk orang lain.

Kemudian yang yaitu faktor dari diri sendiri, faktor ini tidak jauh dari masalah kepercayaan diri dan citra tubuh. Percaya diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positifmaupun negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya. 

Gambaran mengenai tubuh dibentuk dalam pikiran, hal itu dimaksudkan untuk menyatakan suatu cara penampilan tubuh bagi diri sendiri yang meliputi perasaan tentang tubuh seperti kuat atau lemah, besar atau kecil, cantik atau jelek, dan tinggi atau pendek. Permasalahan yang terjadi pada diri sendiri biasanya dikenal dengan istilah insecure. 

Beberapa orang mengatakan bahwa isecure adalah penyebab terjadinya rusaknya kesehatan mental seseorang. Seperti yang pernah diungkap sebelumnya terdapat beberapa kasus mengenai faktor ini. 

Banyak orang yang menganggap cantik itu harus putih sehingga dia melakukan suntik putih agar hasilnya cepar dan instan, keren itu harus outfit yang mahal, makan itu harus di resto padahal makanan yang dijual disana belum tentu memenuhi zat gizi yang baik untuk tubuh. 

Anggapan itu seolah menjadikan seseorang harus mengubah dirinya seperti orang lain yang seperti itu. Ada juga yang beranggapan cantik itu harus mempunyai body atau bentuk tubuh yang seperti artis sebut saja Anya Geraldine. 

Siapa yang tidak mengenal tokoh artis tersebut? Artis yang memiliki bentuk proporsi tubuh yang ideal menjadikan seseorang ingin memiliki bentuk tubuh yang sama juga. 

Lalu mereka memaksakan dengan melakukan diet ekstrem untuk mengurangi makan sehingga tubuh mereka menjadi kurang asupan zat gizi yang harusnya diperlukan oleh tubuh. 

Tidak hanya mengurangi makan, namun terdapat kasus bahwa mereka ingin menurunkan berat badan dengan minum obat pelangsing dengan dosis yang tinggi yang bisa membahayakan tubuhnya. 

Ada juga yang saking terosebsinya mereka  melakukan diet ekstrem sampai terkena gangguan jiwa. Faktor penyebab rusaknya kesehatan mental paling berbahaya yaitu faktor dari dalam dirinya sendiri jika mereka tidak bisa mentrolnya dengan baik.

Sesorang yang mulai terkena gangguan kesehatan mental diharapkan dapat meningkatkan citra diri secara positif dengan berusaha tetap percaya diri dengan hal yang terjadi dan keadaan apapun,tidak mudah putus asa dan bisa mengontrol diri sendiri dengan baik. 

Selanjutnya, para remaja berusaha mengetahui tentang cara penampilan dirinya dan menerima keadaan fisiknya. Kemudian jika seseorang memiliki gangguan kesehatan mental pada dirinya tetap jadilah rumah untuk dirimu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun