Jika Kamu ditanyakan "Apakah haluan politik Partai Golkar?" atau "Apakah aliran politik Partai NasDem?" pasti hadirlah kebingungan dalam menjawabnya.Â
Dari sekian belas partai politik yang aktif hadir dalam kancah politik di Indonesia, dari yang memiliki jumlah pendukung tertipis hingga yang terhebat, mengapa tidak terlihat adanya perbedaan ideologi secara jelas antara setiap partai politik yang berserikat?
Jika mengobservasi kancah politik di Inggris, terdapat perbedaan yang cukup terlihat antara Conservative Party yang kanan-konservatif, Labour Party yang kiri-sosial demokrat, dan Liberal Democrats yang tengah-liberal.
Bahkan, serupa dengan kancah politik di Amerika Serikat yang dikuasai hanya oleh dua partai mayoritas, yaitu Republican Party yang kanan-konservatif dan Democratic Party yang kiri-progresif. Terdapat pula sejumlah partai lainnya dengan fokus ideologi tertentu yang dianggap sebagai third parties, seperti Green Party, Alliance Party, ataupun Libertarian Party.
Sistem ideologi partai yang digunakan oleh contoh-contoh sebelumnya memiliki fokus atau tujuan tertentu berdasarkan ideologi yang dianut. Hal ini supaya dapat terciptanya sebuah tujuan abadi yang tidak dapat menyimpang dari ideologi dasar politik.
Yang disapa sebagai demokrat mengembangkan visi dan misi yang mengutamakan inklusivitas dan progresivitas. Yang disapa sebagai konservatif cenderung mempertahankan nilai-nilai tradisional dan enggan melakukan perubahan besar-besaran. Dan yang disapa sebagai komunis, fasis, religius, hijau, maupun feminis, mengembangkan visi dan misi sesuai dengan pahamnya.Â
Menggunakan pendekatan yang serupa, bagaimanakah kita dapat mendiferensiasikan ideologi partai-partai di Indonesia?Â
Meskipun Pancasila pada dasarnya sudah merangkup ideologi kiri dan kanan menjadi satu kesatuan, maka lebih tepat jika ideologi partai politik di Indonesia dibedakan menjadi dua fokus kategori; Islam dan Sekuler.
Sebagai negeri yang menganut asas ketuhanan dan memiliki tingkat kereligiusan tertinggi di dunia, agama tidak dapat dipungkiri hierarkinya sebagai pengaruh pivotal dalam kancah politik di Indonesia. Terutama pengaruh Islam dalam arus perpolitikan yang merupakan agama dengan pemeluk mayoritas.Â
Sama halnya dengan pengaruh rasa "nasionalisme" yang menjadi gasolin pada kobaran api berupa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Di mana dibutuhkannya sebuah semangat universal dalam mengusir penjajah dari Tanah Air; Sebuah semangat kemerdekaan yang tetap dirasakan hingga kini.