Untuk mendukung tugas mulia ini federasi-ferderasi olahraga telah membuat prosedur darurat berupa protokol yang mengizinkan tim medis untuk menghentikan pertandingan sementara dan memberikan perawatan darurat ketika diperlukan.Â
Prosedur darurat ini tentu didasari pada prioritas kemanusiaan yang memberikan nilai kehidupan manusia di posisi tertinggi daripada kepatuhan terhadap aturan pertandingan.Â
Artinya, mengabaikan keselamatan atlet demi mematuhi prosedur dapat dikenai konsekuensi moral dan sanksi hukum yang serius bagi tim medis dan penyelenggara acara.
Dalam relasi kerja antara tim medis dengan federasi olahraga dan petugas birokrasi pertandingan, penerapan prosedur darurat selalu mempertimbangkan kemungkinan insiden yang mengancam nyawa. Kolaborasi ini untuk memastikan protokol yang ada mendukung keselamatan atlet tanpa menghambat intervensi medis yang diperlukan.
Tim medis diizinkan mengambil langkah darurat dan mengabaikan prosedur pertandingan untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia. Keputusan ini tidak hanya didukung oleh etika medis dan profesionalisme, tetapi juga oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menempatkan kehidupan manusia di atas segala aturan dan prosedur.
Untuk mengantisipasi spekulasi miring dan tuduhan yang tidak akurar terhadap peran tim medis, federasi olahraga dan birokrasi pertandingan diharapkan bisa memberikan informasi secara transparan kepada publik, terutam fans, pendukung atau suporter cabang olahraga tentang insiden fatal yang menimpa atlet.Â
Tim medis mungkin tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan tindakan mereka secara menyeluruh, yang mengarah pada kesalahan persepsi. Namun, federasi olahraga bisa mewakili tim medis untuk berkomunikasi secara intens dengan publik, untuk mengurangi kesalahpahaman yang terjadi selama ini.
Depok, 4/7/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H