Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Etika Medis Terganjal Birokrasi Pertandingan

4 Juli 2024   11:46 Diperbarui: 6 Juli 2024   17:36 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi atlet yang siap bertanding dalam turnamen olahraga (Sumber: Tribunnews.com)

Terkait dengan vitalnya tenaga medis, mengikuti pelatihan reguler tentang penanganan cedera dan situasi darurat medis menjadi kebutuhan mutlak, untuk memastikan mereka siap menghadapi berbagai situasi. 

Selain itu, tim medis juga perlu berkomunikasi secara intens dengan atlet dalam rangka memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan, serta bagaimana merespons jika mereka atau rekan tim mengalami cedera.

Berbekal pengetahuan dan keterampilan penanganan cedera, tim medis dapat merekomendasikan kepada wasit atau pejabat pertandingan untuk menghentikan sementara pertandingan terkait dengan kondisi cerdera yang dialami atlet. 

Bahkan, dalam situasi gawat, tim medis bisa memberikan rekomendasi agar atlet yang cedera bisa ditarik dari permainan untuk mencegah cedera lebih lanjut sekaligus memastikan keselamatan mereka.

Menempati garda terdepan untuk keselamatan atlet dalam pertandingan, tidak sedikit pun membuat tim medis menjadi elemen yang istimewa dalam sebuah turnamen. 

Alih-alih istimewa, tim medis sering kali terlibat dalam situasi yang dilematis, di mana mereka harus berhadapan dengan tuntutan untuk menjunjung tinggi etika medis dengan aturan dan prosedur birokrasi pertandingan secara bersamaan, di bawah situasi yang penuh dengan tekanan.

Primum Non Nocere

Primum non Nocere merupakan prinsip utama dalam etika medis yang artinya pertama, jangan membahayakan. 

Prinsip ini menjadi tuntunan semua petugas medis untuk mengutamakan keselamatan nyawa tanpa membahayakan kondisi fisik korban. Artinya, tim medis berkewajiban untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut.

Prinsip tersebut menjadi etika atau kode etik yang yang mengikat profesi dokter dan tenaga medis. Semua tenaga medis, termasuk tim medis olahraga memiliki kewajiban profesional dan terikat pada kode etik profesional yang menempatkan keselamatan pasien sebagai prioritas tertinggi. 

Dalam situasi darurat, mereka harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa, meskipun itu berarti mengabaikan prosedur pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun