Terkait dengan vitalnya tenaga medis, mengikuti pelatihan reguler tentang penanganan cedera dan situasi darurat medis menjadi kebutuhan mutlak, untuk memastikan mereka siap menghadapi berbagai situasi.Â
Selain itu, tim medis juga perlu berkomunikasi secara intens dengan atlet dalam rangka memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan, serta bagaimana merespons jika mereka atau rekan tim mengalami cedera.
Berbekal pengetahuan dan keterampilan penanganan cedera, tim medis dapat merekomendasikan kepada wasit atau pejabat pertandingan untuk menghentikan sementara pertandingan terkait dengan kondisi cerdera yang dialami atlet.Â
Bahkan, dalam situasi gawat, tim medis bisa memberikan rekomendasi agar atlet yang cedera bisa ditarik dari permainan untuk mencegah cedera lebih lanjut sekaligus memastikan keselamatan mereka.
Menempati garda terdepan untuk keselamatan atlet dalam pertandingan, tidak sedikit pun membuat tim medis menjadi elemen yang istimewa dalam sebuah turnamen.Â
Alih-alih istimewa, tim medis sering kali terlibat dalam situasi yang dilematis, di mana mereka harus berhadapan dengan tuntutan untuk menjunjung tinggi etika medis dengan aturan dan prosedur birokrasi pertandingan secara bersamaan, di bawah situasi yang penuh dengan tekanan.
Primum Non Nocere
Primum non Nocere merupakan prinsip utama dalam etika medis yang artinya pertama, jangan membahayakan.Â
Prinsip ini menjadi tuntunan semua petugas medis untuk mengutamakan keselamatan nyawa tanpa membahayakan kondisi fisik korban. Artinya, tim medis berkewajiban untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut.
Prinsip tersebut menjadi etika atau kode etik yang yang mengikat profesi dokter dan tenaga medis. Semua tenaga medis, termasuk tim medis olahraga memiliki kewajiban profesional dan terikat pada kode etik profesional yang menempatkan keselamatan pasien sebagai prioritas tertinggi.Â
Dalam situasi darurat, mereka harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa, meskipun itu berarti mengabaikan prosedur pertandingan.