Pada periode ini manusia bisa menyimpan dan menyampaikan banyak sekali informasi mengenai dunia di sekeliling mereka. Manusia mulai menciptakan informasi dan memanfaatkannya sebagai kekuatan yang bisa memperkokoh kerja sama dalam kelompok.
Sebuah perkembangan yang mengejutkan dari Revolusi Kognitif adalah kemampuan manusia  untuk menyampaikan informasi mengenal hal-hal yang sama sekali tidak ada. Mereka menggunakan bahasa untuk membicarakan segala macam entitas yang tidak pernah mereka lihat, sentuh, atau cium baunya. Agama, mitos, legenda, dewa-dewi, dan tuhan untuk pertama kalinya muncul dalam pikiran manusia pada periode Revolusi Kognitif.
Bahasa digunakan untuk membicarakan soal-soal fiksi yang menyenangkan hati, atau membuat cerita-cerita mitos dan legenda tentang kejadian manusia dan alam semesta. Fiksi pada periode ini sudah bisa membuat manusia mengkhayalkan ini-itu, melainkan juga melakukannya bersama-sama.
Bahasa tidak sekadar membicarakan soal fiksi, melainkan untuk menyampaikan informasi yang bisa direkayasa dalam rangka merangsang kesadaran seseorang, meningkatkan kohesivitas kelompok, dan inovasi perilaku sosial. Kemampuan memanfaatkan informasi dengan bahasa yang jelas merupakan kemajuan revolusioner yang dicetak oleh Homo sapiens sebagai warisan yang sangat berguna hingga sekarang.
Depok, 14 April 2024
***
Referensi
Bando, Muhammad Syarif. 2024. 3 Revolusi yang Mengubah Dunia. PT Indonesia Emas
Group, Bandung.
Harari, Yuval Noah. 2021. Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia. Kepustakaan Populer
Gramedia (KPG), Â Jakarta.