Partai yang masuk kategori yunior adalah Hanura, PSI, Perindo, Garuda, dan PBB. Hanura merupakan partai yunior yang pernah memiliki kursi di DPR hasil Pemilu 2009 dan 2014. Namun, partai ini kandas masuk lagi ke Senayan sejak Pemilu 2019 karena perolehan suaranya hanya 1,54 persen. Untuk Pemilu 2024, Hanura hanya memperoleh 0,72 persen suara.
Berikutnya adalah Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang selama ini selalu aktif menjadi peserta pemilu. Ketika PT diberlakukan sebesar 4 persen kedua partai ini langsung kandas masuk Senayan sejak Pemilu 2014. Kedua partai ini selalu gagal menembus PT 4 persen pada Pemilu 2019 dan 2024. Pemilu 2024 suara PBB dan PKPI mentok di bawah 1 persen.
Partai yunior yang lainnya adalah PSI, Perindo, dan Garuda yang pernah menjadi peserta Pemilu pada Pemilu 2019. Pada pemilu 2019 suara PSI hanya 1,89 persen, sedangkan Perindo 2,67 persen. Pada Pemilu 2024, perolehan suara PSI meningkat menjadi 2,80 persen sementara Perindo turun menjadi 1,28 persen. Partai Garuda perolehan suaranya selalu di bawah 0,50 persen baik di Pemilu 2019 maupun 2024.
Partai Baru
Partai-partai baru mengacu pada status kehadiran mereka dalam Pemilu 2024 sebagai partai yang baru pertama kali menjadi peserta pemilu. Ada 4 partai baru yang cukup menonjol meskipun suaranya di bawah 1 persen. Partai tersebut adalah Partai Gelora dengan perolehan suara 0,84 persen; Partai Buruh 0,64 persen; Partai Ummat 0,42 persen; dan PKN 0,21 persen.
Partai Gelora menonjol karena tokoh pendirinya merupakan sempalan dari PKS, yaitu Fahri Hamzah dan Anis Matta. Dalam Pilpres, baik Fahri maupun Anis Matta sangat getol membela capres Prabowo-Gibran. Partai Buruh juga cukup dikenal melalui ketua umumnya Muhammad Said Iqbal yang dikenal sebagai tokoh buruh nasional.
Partai Ummat juga menonjol melalui pendirinya Amien Rais yang juga dikenal sebagai pendiri Partai Amanat Nasional (PAN). Keberadaan mantan Ketua MPR dan mantan capres ini membuat Partai Ummat sebagai partai baru yang cukup menonjol. Partai Kebangkitan Nasional (PKN) meskipun baru, nama Anas Urbaningrum sebagai pendiri dan ketua umumnya adalah bekas Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua HMI.
Saat ini hasil rekapitulasi KPU Pemilu 2024 belum diresmikan karena beberapa partai politik yang merasa dirugikan sudah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. PPP adalah partai yang paling awal mendaftarkan diri gugatan perkara terhadap hasil rekapitulasi KPU yang diumumkan pada 20 Maret lalu.
Persoalan ambang batas parlemen 4 persen yang digunakan sejak Pemilu 2014 hingga 2024 ini sudah dikritik karena dinilai tidak efektif untuk menyederhanakan partai peserta pemilu. Kandasnya partai-partai masuk DPR karena persoalan suaranya tidak bisa dikonversi menjadi kursi. Penghalangnya adalah ambang batas yang tidak bisa mencapai 4 persen.
Baca juga: