Prinsip berikutnya adalah Akurasi dan Konsistensi. Prinsip ini menggariskan bahwa metode quick count harus memastikan tingkat akurasi yang tinggi dalam memperkirakan hasil pemilihan. Hal ini dicapai dengan memperhatikan standar statistik yang ketat dalam pemilihan sampel, pengolahan data, dan analisis.
Salah satu contoh penerapan prinsip akurasi dan konsistensi ini adalah teknik penarikan sampel (sampling). Teknik penarikan sampel yang representatif dapat memprediksi karakter populasi quick count yaitu seluruh pemilih di Indonesia.
Ketepatan waktu juga menjadi prinsip yang mendasar dalam quick count. Salah satu keunggulan utama quick count adalah kemampuannya untuk memberikan perkiraan hasil dengan cepat. Oleh karena itu, prinsip ketepatan waktu sangat penting dalam pelaksanaannya, sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang akurat dan relevan bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, proses quick count harus transparan dan terbuka untuk umum. Dalam hitung cepat, prinsip transparansi ini meliputi publikasi metodologi, data yang digunakan, serta analisis dan hasilnya. Transparansi ini membantu masyarakat untuk memahami bagaimana hasil quick count tersebut diperoleh dan membentuk tingkat kepercayaan terhadap hasilnya.
Quick count yang kredibel biasanya diselanggarakan secara independen dan jauh dari campur tangan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasilnya. Inilah prinsip Independensi quick count. Pelaksanaan quick count harus berjalan secara mandiri atau independen dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemilihan atau calon yang bersaing. Prinsip ini penting sekali untuk menjaga obyektivitas dan integritas hasil quick count dari pengaruh-pengaruh eksternal yang mungkin memengaruhi keakuratan dan kepercayaan masyarakat terhadap hasilnya.
Baca juga:
Kenangan Quick Count 2014: Soliditas Adalah Kunci
Dalam quick count juga dikenal adanya prinsip Validasi. Prinsip ini mewajibkan hasil quick count untuk divalidasi dengan hasil resmi dari KPU selaku penyelenggara pemilihan umum atau lembaga yang berwenang. Validasi dengan hasil resmi dapat membuktikan keandalan metode hitung cepat, meskipun hasilnya secara umum sudah akurat.
Kesadaran akan Margin of Error merupakan prinsip yang mengajarkan masyarakat untuk tidak mengambil hasil quick count sebagai kebenaran mutlak, tetapi sebagai perkiraan yang perlu dipertimbangkan dengan memperhitungkan batas toleransi kesalahan  yang terkait dengannya.
Margin of Error
Margin of error dalam quick count adalah ukuran statistik yang mengindikasikan seberapa jauh perkiraan hasil pemilihan dari quick count dapat berbeda dari hasil sebenarnya.