Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Keunggulan Perguruan Tinggi dalam Mencetak Kelas Menengah Indonesia

3 Maret 2024   21:09 Diperbarui: 3 Maret 2024   22:09 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa dalam periode mana pun sejak Indonesia merdeka, ada kelompok yang berperan sebagai perantara antara negara dan masyarakat, yaitu mereka yang dianggap mampu untuk mencernakan kebijaksanaan pemerintah terutama dalam bidang ekonomi dan kemudian direalisasikan dalam usaha mereka sehari-hari. Karena itulah masyarakat Indonesia setelah merdeka tidak memiliki suatu kelas menengah dalam pengertian sesungguhnya, yaitu sebagai kelompok manusia Indonesia yang benar-benar merdeka dalam pandangan politik dan memiliki kekuatan ekonomi yang mandiri dan menentukan.

Kelas menengah di Indonesia muncul karena posisi mereka yang amat khusus terutama dalam bidang ekonomi. Mereka merupakan orang-orang yang aktif memimpin dunia usaha dan profesi serta pengambil keputusan dalam menjalankan usahanya sehari-hari. Mereka mengejar karier dan menduduki berbagai jabatan. Secara riil kelas menengah Indonesia cenderung direpresentasikan oleh pengusaha/wiraswasta, tenaga profesional seperti dokter, pengacara, wartawan, seniman, guru/dosen, pegawai negeri, politikus, karyawan swasta dan mahasiswa.

Mahasiswa dianggap cukup penting karena mereka mempunyai peranan tersendiri sebagai kelompok kelas menengah. Secara ekonomis mereka belum pantas disebut kelas menengah, tetapi mereka juga bukan merupakan kelompok yang hanya menerima perintah seperti kelas ''bawah." Mereka bukan merupakan kelompok elite juga bukan kelompok bawah, tetapi posisi mereka sangat strategis terutama dalam kegiatan pembangunan nasional. Peran mahasiswa sebagai kelas menengah memberikan memberikan bobot yang tinggi pada para cendekiawan sebagai kelompok yang diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam pembangunan negara.

Penghargaan masyarakat terhadap kedudukan mahasiswa sebagai kelas menengah merupakan modal sosial yang bersumber dari kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas mahasiswa sebagai kelompok yang ikut berperan dalam menggerakkan pembangunan. Kepercayaan ini tumbuh beriringan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap peran perguruan tinggi sebagai kendaraan mobilitas sosial. Perguruan tinggi adalah sarana mobilitas sosial vertikal bagi masyarakat dan secara khusus membuka pintu kelas sosial menengah bagi masyarakat lapisan bawah.

Depok, 3 Maret 2024

Referensi

Kahar, Abdul. Sukses dengan Beasiswa. 2011. Indonesia Emas Group: Bandung.

             

           

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun