Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan quick count yang dimulai dari kunjungan ke lokasi TPS pada H-1 pemilu. Pada hari pemilu interviewer melaporkan kondisi TPS sampel, mengikuti proses pemilu di TPS, mencatat dan mengirimkan perolehan suara valid ke pusat kontrol data di Jakarta, memastikan semua data sudah divalidasi sebelum meninggalkan TPS. Tahap publikasi dimulai dari proses entri data yang diterima dari TPS, konfirmasi data ke interviewer di lapangan, dan berakhir pada tahap validasi.
Sedangkan tahap publikasi sebagai puncak dari pelaksanaan quick count merupakan rangkaian paling akhir yang menunjukkan pergerakan perolehan suara capres berdasarkan data dari TPS yang sudah divalidasi. Tahap inilah yang menjadi konsumsi kandidat, tim sukses, pendukung, dan masyarakat umum. Hasil quick count ini juga yang membentuk opini dan sikap publik berikut kontroversi dan pro-kontra terhadap obyektivitas dan netralitas penyelenggaranya.
Lepas dari semua kontroversi dan pro-kontra tersebut, Litbang Kompas tetap berpatokan pada tujuan utama penggunaan quick count sebagai mekanisme kontrol terhadap hasil pemilu yang jujur. Keterlibatan Libtang Kompas dalam quick count 2014 merupakan ekspresi terhadap komitmen untuk mengawal suara rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara.
Ini adalah penutup untuk cerita bagian pertama dengan tema Mengawal Suara Rakyat. Pada tema berikutnya Saya akan memaparkan cerita tentang suka duka dalam membangun tim daerah dan melakukan konsolidasi di lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H