Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kenangan Quick Count 2014: Mengawal Suara Rakyat

21 Februari 2024   23:38 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:18 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan quick count yang dimulai dari kunjungan ke lokasi TPS pada H-1 pemilu. Pada hari pemilu interviewer melaporkan kondisi TPS sampel, mengikuti proses pemilu di TPS, mencatat dan mengirimkan perolehan suara valid ke pusat kontrol data di Jakarta, memastikan semua data sudah divalidasi sebelum meninggalkan TPS. Tahap publikasi dimulai dari proses entri data yang diterima dari TPS, konfirmasi data ke interviewer di lapangan, dan berakhir pada tahap validasi.

Briefing terakhir sebelum interviewer mendatangi TPS pada H-1 Pemilu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Briefing terakhir sebelum interviewer mendatangi TPS pada H-1 Pemilu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sedangkan tahap publikasi sebagai puncak dari pelaksanaan quick count merupakan rangkaian paling akhir yang menunjukkan pergerakan perolehan suara capres berdasarkan data dari TPS yang sudah divalidasi. Tahap inilah yang menjadi konsumsi kandidat, tim sukses, pendukung, dan masyarakat umum. Hasil quick count ini juga yang membentuk opini dan sikap publik berikut kontroversi dan pro-kontra terhadap obyektivitas dan netralitas penyelenggaranya.

Lepas dari semua kontroversi dan pro-kontra tersebut, Litbang Kompas tetap berpatokan pada tujuan utama penggunaan quick count sebagai mekanisme kontrol terhadap hasil pemilu yang jujur. Keterlibatan Libtang Kompas dalam quick count 2014 merupakan ekspresi terhadap komitmen untuk mengawal suara rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara.

Ini adalah penutup untuk cerita bagian pertama dengan tema Mengawal Suara Rakyat. Pada tema berikutnya Saya akan memaparkan cerita tentang suka duka dalam membangun tim daerah dan melakukan konsolidasi di lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun