Keterlibatan Kompas dalam quick count selama ini adalah dengan menempatkan personel dan SDM Litbang sebagai benteng terdepan untuk menjangkau sumber data secara langsung di TPS, membentuk jaringan dan sistem kerja, menguji mekanisme alur perjalanan data dari TPS hingga pusat kontrol data di Jakarta. Operasionalisasi lalu lintas data ini dikawal oleh personel dan sumber daya unit Teknologi Informasi (TI) dengan memfasilitasi alur perjalanan data dengan menjamin tersedianya jaringan komunikasi yang berkualitas tinggi untuk memperlancar proses perpindahan data dari TPS ke pusat kontrol data di Jakarta.
Sedangkan untuk unit-unit lain juga dikerahkan untuk mendukung kelancaran urusan administrasi seperti surat menyurat, perizinan, logistik, dan transfer dana untuk keperluan lapangan. Unit keamanan diarahkan untuk menjamin terlaksananya kegiatan hitung cepat di lingkungan kantor Kompas-Gramedia tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak lain. Pengerahan semua unit kerja di bawah bendera Kompas menunjukkan bahwa peran Kompas sebagai salah satu pilar demokrasi dengan menggunakan quick count  sebagai alat untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sekaligus menjadikannya sebagai alat kontrol pemilu.
Dapur Quick Count
Kalau kita ibaratkan seperti makanan yang bisa menggugah selera, quick count merupakan hasil akhir dari olahan bumbu dan bahan makanan yang diracik seapik mungkin oleh juru masak yang berkompetensi tinggi. Litbang Kompas sebagai penyelenggara quick count adalah dapur yang menjadi tempat makanan tersebut diolah. Kualitas dapur dan kompetensi juru masaknya sangat berpengaruh terhadap kualitas dan cita rasa makanannya.
Aktivitas di dapur quick count bisa dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu persiapan atau pra-quick count, pelaksanaan quick count, dan publikasi. Ketiga tahap ini saling terkait dalam memberi kontribusi terhadap kualitas penyelenggaraan dan akurasi data quick count. Tahap pra quick count dimulai dengan penentuan sampel atau titik TPS berdasarkan DPT terakhir, pembentukan dan konsolidasi tim inti, pembentukan dan konsolidasi lapangan, serta evaluasi persiapan secara menyeluruh. Penentuan sampel tidak sekadar menarik daftar nama pemilih yang ada di dalam TPS berdasarkan teknik sampling yang dipilih.
Penentuan sampel di Litbang Kompas merupakan pintu masuk untuk menentukan lokasi TPS yang terpilih. Basis sampel yang dijadikan sebagai tolok ukur pengambilan sampel adalah daerah pemilihan. Kerangka sampel yang digunakan adalah DPT pilkada terakhir yang dicuplik dari KPU. Penentuan sampel berimbas pada penentuan wilayah kerja yang mempertimbangkan tingkat kesulitan medan, kerawanan sosial, atau gangguan keamanan di lokasi sampel terpilih.
Konsekuensi dari karakteristik titik sampel terpilih diperlukan SDM yang kompeten untuk menguasai wilayah tersebut. Di sinilah tahapan konsolidasi tim baik tim inti maupun tim lapangan di daerah menjadi penting untuk diceritakan. Konsolidasi ini bertujuan untuk menentukan tipe SDM atau relawan di lapangan yang akan digunakan untuk menangani lokasi TPS sampel.
Untuk memudahkan koordinasi antara pusat kontrol data dengan pekerjaan lapangan, penanggung jawab proyek atau Project Officer (PO) Quick Count ditugaskan untuk membuat struktur organisasi yang mendistribusikan tugas dan tanggung jawab antara tim yang bekerja di pusat kontrol data dengan lapangan. PO lalu membuat struktur organisasi yang ramping untuk memudahkan koordinasi kerja terutama ketika proses transformasi data dari TPS ke kontrol data.