Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Elektabilitas Capres dalam Bingkai Data Survei

4 Februari 2024   07:10 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:47 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara Political Weather Station (PWS), Skala Data Indonesia, Poling Institute membuat rilis hasil survei pada 26 Januari. Dari tiga lembaga survei tersebut, hanya PWS yang mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 52,3 persen. Sementara di dua lembaga survei lainnya, elektabilitas paslon ini masih berada di angka 47 persen dan 48 persen.

Tiga lembaga survei ternama, yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI), Charta Politika, dan Indikator Politik telah merilis data elektabilitasnya pada 20 dan 21 Januari. LSI dan Indikator Politik mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 47 dan 48 persen, sementara Charta Politika hanya 42 persen. Periode survei ketiga lembaga ini berlangsung dari 11-16 Januari 2024.

Hasil survei tentang elektabilitas yang membuka peluang kemenangan untuk Prabowo-Gibran menjadi amunisi yang efektif untuk menembakkan narasi kemenangan total terhadap dua kompetitornya, yaitu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Narasi tersebut semakin jelas relevansinya setelah indikasi dukungan Jokowi terhadap paslon ini semakin nyata.

#3. Gerakan Salam 4 Jari

Gerakan Salam 4 Jari adalah kekuatan baru yang sedang dipersiapkan oleh dua kubu capres yang menjadi rival politik pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kalau Pilpres berlangsung dua putaran. 

Gerakan yang dimotori oleh relawan dan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertujuan untuk menyatukan kedua kubu ini menjadi sebuah poros politik baru dalam pilpres nanti. Gerakan 4 Jari sendiri mengacu pada penggabungan nomor urut kedua paslon ini, yaitu 1 ditambah 3.

Wacana penyatuan kedua kubu lawan ini sudah digaungkan sejak awal tahun 2024 sebagai perlawanan terhadap tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran yang semakin sulit disusul. 

Saat ini kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sedang berusaha mati-matian untuk menahan laju elektabilitas lawan mereka di angka 40-an persen agar pilpres bisa berlangsung dua putatan sesuai rencana mereka. Ketika rencana tersebut terwujud, Gerakan 4 Jari dengan sendirinya akan terwujud dalam rangka mengalahkan paslon yang didukung oleh Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintahannya.

Lahirnya Gerakan Salam 4 Jari ini merupakan efek lanjutan dari jargon "Pilpres Dua Putaran" yang sudah menggema sejak akhir tahun 2023 yang diusung oleh kubu lawan dari Prabowo-Gibran.

Gerakan ini terbingkai oleh gempuran data survei elektabilitas capres yang menempatkan Prabowo-Gibran sebagai paslon yang diunggulkan untuk menang satu putaran.

Peluang kemenangan yang semakin terbuka melalui data survei elektabilitas yang terus meningkat dari waktu ke waktu akan sulit dibendung jika paslon nomor urut 1 dan 3 tidak bersatu. Kekhawatiran terhadap data survei yang dituduh "memihak" kepada paslon nomor urut 2 inilah yang mempercepat penyatuan kubu paslon nomor urut 1 dan 3 dalam satu wadah yang dimanifestasikan menjadi Gerakan Salam 4 Jari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun