Politisi senior PDI Perjuangan Bambang Pacul sendiri berkali-kali selalu mengingatkan kepada rekan-rekannya sesama politikus agar tidak bermacam-macam dengan sosok Presiden RI ketujuh ini. Approval ratingnya masih terlalu tinggi, di atas 80 persen, ungkap Bambang. Tidak ada satu tokoh pun di Indonesia ini yang bisa menyamai approval rating Presiden Joko Widodo. Itu artinya, Jokowi dianggap sebagai orang baik oleh rakyatnya sendiri.
"Jangan pernah melawan orang baik," kata Bambang mengingatkan.
Peringatan Bambang Pacul tentang sosok Presiden Joko Widodo yang masih sangat dicintai oleh rakyat Indonesia ini memang sejalan dengan berbagai hasil survei yang menempatkan apresiasi positif mayoritas responden terhadap kinerja Joko Widodo. Kesan positif inilah yang membuat lawan-lawan politiknya seolah kesulitan menemukan celah untuk menjatuhkan Jokowi.
Di sinilah gerakan pemakzulan menjadi santer meskipun  isu pemakzulan terhadap Jokowi sudah sering dilontarkan. Keinginan untuk menyingkirkn Jokowi dari kekuasaannya sebagai Presiden mencerminkan kekhawatiran lawan politiknya terhadap pengaruh Jokowi. Gerakan menghilangkan Jokowi dalam Pemilu 2024 hanya bisa sukses kalau Jokowi turun dari jabatannya. Satu-satunya cara yang paling prospektif adalah membuat bypass melalui gerakan pemakzulan Jokowi.
Juru Bicara Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi menanggapi pemakzulan Jokowi sebagai suara-suara yang muncul dari rasa frustrasi para pihak yang menyadari diri akan kalah, namun tidak mampu berpikir jernih. Gerakan pemakzulan ini sebenarnya sepaket dengan gerakan dalam rangka mendelegitimasi Pemilu 2024.
Orang-orang yang sudah frustrasi, diambang kekalahan, sudah buntu, dan sudah nggak tahu lagi mau ngapain, biasanya sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang ekstrim. Gerakan Pemakzulan Jokowi ini mengonfirmasi bahwa pihak yang akan kalah menyadari peluang mereka sangat kecil untuk menang (Tribunnews.com, Celah Eksekusi Usulan Pemakzulan Jokowi Diungkap, TKN Prabowo-Gibran Sebut Gerakan Orang Frustasi, 12/1/2024).
Depok, 15 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H