Mohon tunggu...
Sultan Dhef
Sultan Dhef Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Malas Olahraga Menjadi Penyebab Remaja Jompo

23 Desember 2022   16:12 Diperbarui: 23 Desember 2022   16:32 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu belakangan istilah remaja jompo menjadi tren anak muda di media sosial. Kebanyakan gejala jompo ini dialami oleh anak sekolahan maupun mahasiswa dikarenakan tugas yang menumpuk dan mengharuskan mereka duduk berjam-jam di meja belajar. Hal ini tidak dialami oleh remaja saja, mereka yang masih di usia dewasa awal pun banyak yang memiliki keluhan yang sama.

Awal kemunculan tren remaja jompo adalah saat terjadinya pandemi Covid-19. Seperti yang kita ketahui semenjak pandemi yang terjadi dua tahun lalu, pemerintah memberi aturan untuk tidak keluar rumah atau yang biasa disebut lockdown.

Banyak kegiatan yang terpaksa hanya bisa dilakukan di dalam rumah sehingga kita tidak asing lagi dengan istilah daring dan Work From Home (WFH). Hal ini membuat pergerakan menjadi terbatas dan tidak leluasa untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, berjalan kaki, dan sebagainya.

Selain itu, pandemi ini membuat para pelajar dan mahasiswa harus melakukan pembelajaran secara online atau daring sehingga mereka harus duduk di depan perangkat elektronik dalam waktu yang cukup lama.

Padatnya jadwal dan tugas yang menumpuk seringkali menjadi alasan seseorang jarang berolahraga. Ketika memiliki waktu senggang, tidak sedikit juga yang menghabiskan waktu hanya untuk duduk dan bermalas-malasan. Padahal untuk mendapatkan tubuh yang sehat, seseorang dianjurkan melakukan aktivitas fisik.

Duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot dan sendi menjadi kaku dan lemah karena kurang aktif bergerak, duduk terlalu lama juga dapat memicu tekanan berlebih pada tulang belakang terutama di bagian pinggang yang menyebabkan sakit pinggang.

Salah satu penyebabnya adalah penggunaan gadget yang berlebihan. Penelitian juga telah dilakukan untuk membuktikan berbagai dampak buruk yang timbul dari penggunaan gadget yang tidak tepat dan tidak terkontrol dengan baik. Salah satu dampak yang timbul yaitu penurunan kebugaran tubuh yang dapat menyebabkan seseorang menjadi jompo di usia yang muda.

Kecanggihan gadget modern zaman ini membuat seseorang terlena dengan kenyamanan dan kepraktisan sehingga malas untuk bergerak dan beraktivitas lebih termasuk berolahraga. Pecandu gadget akan memulai harinya dari bangun tidur hingga menjelang tidur hanya menggunakan gadget.

"Di usia muda udah suka makan gak teratur, mageran, belum lagi begadang kerasanya emang gak langsung sekarang tapi nanti pas tambah dewasa akan merasakan akibat ga olahraga," ujar Ilham ketika diwawancarai di UNISMA, Minggu (18/12/2022).

Karena kecanduan yang ditimbulkan dari penggunaan gadget secara berlebih dan menyebabkan malas bergerak, banyak anak remaja zaman sekarang menjadi jompo. Usianya memang masih terbilang muda, namun untuk melakukan suatu aktivitas yang membutuhkan energi, mereka akan mudah lelah.

Sepanjang harinya hanya berisi tentang gadget tanpa melakukan olahraga dan aktivitas lain. Hal ini tentu merupakan kondisi yang buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, seseorang harus membatasi dan mengontrol dirinya untuk tidak bermain gadget secara terus menerus tanpa beraktivitas apapun.

"Anak sekarang malas berolahraga dikarenakan mereka suka bermain game online sampai larut malam dan bergadang sehingga waktu bangun tidurnya selalu kesiangan," ujar Rangkuti ketika diwawancarai di lapangan panahan Jakarta Timur, Senin (19/12/2022).

Anak muda zaman sekarang semakin malas untuk berolahraga dikarenakan kecanduan game-game online, mereka menganggap bahwa bermain game online sangat menyenangkan. Sehingga gadget menjadi salah satu penyebab anak muda malas berolahraga.

Efek pandemi yang membuat anak muda lebih sibuk duduk di depan perangkat elektronik dalam waktu yang lama . Hal Tersebut membuat kebanyakan anak muda kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga, ditambah belum adanya kesadaran mengenai pentingnya olahraga.

Melakukan olahraga rutin dapat meningkatkan kinerja sel darah putih yang memiliki fungsi untuk melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bukan hanya soal imunitas tubuh yang melemah karena tidak pernah dilatih tetapi juga penyakit-penyakit yang muncul karena penumpukan lemak akibat tubuh yang jarang bergerak.

Cara untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar adalah rutin berolahraga. Namun karena beberapa hal, seseorang mungkin terpaksa melewatkan olahraga untuk waktu yang lama. Misalnya karena sakit atau tidak bisa menemukan waktu senggang di tengah kesibukan.

"Gak harus memulai dengan olahraga berat, mulailah dengan olahraga yang mudah dengan waktu yang singkat dulu. Nanti kalau udah terbiasa olahraga, baru deh tingkatin lagi intensitasnya," ujar Rangkuti ketika diwawancarai di lapangan panahan Jakarta Timur, Senin (19/12/2022).

Rutin berolahraga setiap hari berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara energi yang masuk dan yang dikeluarkan tubuh. Orang dewasa dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya selama 150 menit dalam seminggu atau olahraga dengan intensitas tinggi selama 75 menit seminggu.

Cara terbaik untuk mencegah agar tidak menjadi remaja jompo adalah dengan melakukan olahraga. Pagi adalah waktu yang paling tepat untuk berolahraga, sehingga membuat tubuh menjadi berstamina.

Padahal, manfaat olahraga bagi kesehatan itu banyak sekali terutama untuk kalian yang merasa jompo. Manfaatnya antara lain dapat mengatasi nyeri punggung, meningkatkan massa otot, meregenerasi tulang, menjaga tekanan gula darah, menjaga berat badan agar tetap ideal, membuat tubuh bugar, dan masih banyak lagi.

Selain itu, tidak hanya memiliki dampak baik untuk kesehatan fisik namun juga bermanfaat untuk kesehatan mental jika dilakukan secara rutin. Diantaranya meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stress, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Sultan Dhia El-Fajar, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun